SMPN 3 Surakarta Gelar Workshop Penguatan Pengelolaan Ekstrakurikuler

Print Friendly and PDF

Trainer dan motivator, Joko Prasetyo saat memberi motivasi kepada guru, pembina dan pelatih ekstrakurikuler SMPN 3 Surakarta. 

SMPN 3 Surakarta Gelar Workshop Penguatan Pengelolaan Ekstrakurikuler

Solo-majalahlarise.com-Keberadaan ekstrakurikuler di sekolah untuk meningkatkan kemampuan aspek konigtif, afektif, psikomotorik dan mengembangkan bakat minat peserta didik secara maksimal. Guna meningkatkan kualitas kegiatan ekstrakurikuler, SMPN 3 Surakarta menggelar kegiatan Workshop Penguatan Pengelolaan Ekstrakurikuler yang diikuti guru, pembina dan pelatih ekstrakurikuler dengan menghadirkan trainer dan motivator, Joko Prasetyo dari Spiritindo Solo. Rabu (9/10/2019) bertempat di Solo’s Bistro Restaurant.

Kepala SMPN 3 Surakarta, Bambang Edy Kusumo M, S.Pd, M.Pd dalam sambutan pembukaan kegiatan menyampaikan pengelolaan ekstrakurikuler secara maksimal membawa hasil siswa berprestasi serta pengembangan bakat anak terwadahi dengan baik. Oleh karena itu, pengampu maupun pembina yang berkompeten dibidangnya harus terus meningkatkan sisi pengelolaan administrasi dan di luar administrasi, teknis, perencanaan dan sebagainya.

“Hal yang disampaikan dalam workshop ini tidak berhenti disini saja tapi diaplikasikan ada tindakan nyata. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler terarah, punya target pada periode tertentu sehingga peserta didik dapat menguasai bidang yang diminati,” terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap melalui workshop ini guru, pembina dan pelatih ekstrakurikuler mempunyai semangat untuk bekerjasama dan bersama-sama meningkatkan kinerja sehingga hasilnya membawa dampak yang baik bagi keluarga, siswa melalui peningkatan non akademis atau ekstrakurikuler serta kegiatan lomba-lomba yang diselenggarakan pemerintah Kota Surakarta.

Kepala sekolah, guru, pembina dan pelatih eksktrakurikuler saat foto bersama dengan narasumber workshop. 
Sementara itu, dalam pemaparan materi workshop, Joko Prasetyo mengatakan etos kerja profesional menjadi landasan utama yang harus dimiliki seseorang ketika bekerja. Etos kerja profesional dapat meningkatkan hasil kinerja. Dia mencontohkan etos kerja orang Jepang, orang Cina, maupun orang Jerman yang mampu membawa perubahan kemajuan bagi negaranya.

 “Ciri-ciri profesional diantaranya tanggung jawab. Dalam hal ini guru punya tanggung jawab pro aktif mensukseskan anak didik. Fokus pada kualitas bukan hanya sekedar menyelesaikan tugas tapi menghantarkan anak-anak meraih prestasi,” terangnya.

Ciri berikutnya, menurut Joko Prasetyo yakni memiliki keinginan berprestasi tinggi, fokus memberi kontribusi dan manfaat dan bertindak sesuai etika, norma atau aturan yang berlaku. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top