Raih Prestasi Lolos Kampus Mengajar MBKM, Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Buat Program Kreatif

Print Friendly and PDF



Raih Prestasi Lolos Kampus Mengajar MBKM, Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Buat Program Kreatif

Solo- majalahlarise.com -Raihan prestasi dalam Kampus Mengajar Angkatan 2 tahun 2021, Prodi DKV FSRD ISI Surakarta yang mampu meloloskan 2 (dua) mahasiswa sebagai pencapaian yang sangat membanggakan setelah sebelumnya di KM Angkatan 1 juga meloloskan 2 (dua) mahasiswa. 

Nailul Khoiriyah dan Musa Akbar, keduanya mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta angkatan 2018 ini berhasil mengikuti seleksi Kampus Mengajar Angkatan 2 tahun ini, sebelum para peserta diterjunkan ke sekolah, mereka diberikan pembekalan terlebih dahulu terkait pembelajaran literasi dan numerasi selama delapan hari. 

Sebagai program kolaborasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah melakukan seleksi mahasiswa yang mendaftar untuk Program Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021. 

Dengan menjadi bagian dari 22.000 mahasiswa yang berasal dari PTN/PTS dari se Indonesia yang telah lolos seleksi menjadi peserta Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021, dua mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta ikut bergabung dan segera mengabdikan diri membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2 Agustus - 18 Desember 2021. 

Nailul Khoiriyah mendapat lokaai mengajar di SD Negeri 2 Temurejo, Banyuwangi, Jaw Timur, sedangkan Musa Akbar di SD Negeri 2 Purwoprajan, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. 

Tim mahasiswa yang tergantung bersama Nailul Khoiriyah bersama dengan 6 mahasiswa yang terdiri dari 1 mahasiswa Universitas Jember, 3 dari Universitas Malang, 1 dari Universitas Ganesha, dan 1 dari Institut Seni Indonesia Surakarta, dimana program kegiatan, seperti melakukan asistensi mengajar kelas dan peningkatan literasi dan numerasi, sosialisasi profil Pancasila, temu tokoh inspiratif, peningkatan kreativitas siswa, pengenalan produk pembelajaran kemendikbud kepada siswa SD, dan penataan buku di perpustakaan dan membuat excel mengenai peminjaman buku serta pembuatan pojok literasi. 

Sedangkan Musa Akbar bersama 4 anggota tim mahasiswa yaitu 2 mahasiswa dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta dan 2 dari Institut Seni Indonesia Surakarta dengan program kegiatan, seperti melakukan asistensi mengajar kelas dan peningkatan literasi dan numerasi, peningkatan kreativitas siswa, pengenalan produk pembelajaran kemendikbud kepada siswa SD, dan penataan buku di perpustakaan dan membuat excel mengenai peminjaman buku. 

Banyak manfaat dengan mengikuti program kampus mengajar ini, menurut Nailul Khoiriyah yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur menjelaskan ada 4 poin penting yaitu melanjutkan pembelajaran di masa pandemi terutama untuk jenjang SD dan SMP di daerah 3T, menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.selain itu, mahasiswa dapat berkontribusi mendukung sekolah dalam melakukan efisiensi administrasi dan material sekolah serta dapat melakukan sosialisasi dan improvisasi tentang promosi profil pelajar Pancasila sekaligus menjadi duta edukasi perubahan perilaku di masa pandemi. 

Sedangkan menurut Musa Akbar yang berasal dari Lombok, NTB bahwa dalam manfaat program kampus mengajar ini melanjutkan pembelajaran di masa pandemi terutama untuk jenjang SD dan SMP, menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, selain itu, mahasiswa dapat berkontribusi mendukung sekolah pada pembelajaran di masa pandemi. 

Capaian dari kedua mahasiswa yang lolos ini, menurut Asmoro Nurhadi Panindias, S.Sn., M.Sn selaku Kaprodi DKV sangat membanggakan dan sekaligus mendukung program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek. 

Nantinya, sebanyak 22.000 mahasiswa ini akan disebar ke 3.593 SD dan SMP di 491 kabupaten dan kota ini sebagai kesempatan yang luar biasa untuk membantu anak-anak yang akan menjadi tempat mengajar nantinya. Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat beradaptasi secara cepat dalam menghadapi rasa ketidaknyamanan karena budaya baru, bahasa baru, sosial ekonomi yang berbeda. 

Kemampuan beradaptasi atas ketidaknyamanan tersebut merupakan indikator bahwa para mahasiswa sedang belajar, bertumbuh, berevolusi sebagai orang dewasa muda. (Sofyan)


Baca juga: Meriahkan Hari Ibu, Ikaboga dan STIE Wijaya Mulya Surakarta Gelar Lomba Fashion Show dan Makanan dari Waluh




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top