Kunjungan Mahasiswa Ke Industri Diganti Virtual Factory Tour

Print Friendly and PDF

 

Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Slamet Riyadi (Fatipa - Unisri) Solo saat mengikuti virtual factory tour.

Kunjungan Mahasiswa Ke Industri Diganti Virtual Factory Tour

Solo- majalahlarise.com -Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Slamet Riyadi (Fatipa - Unisri) Solo mengadakan virtual factory tour, baru-baru ini. Kegiatan itu merupakan salah satu mata kuliah bagi mahasiswa semester tiga.

Dalam kondisi normal, kata Dekan Fatipa Nanik Suhartatik, kegiatan itu, berupa kunjungan mahasiawa ke pabrik makanan atau minuman untuk melihat secara langsung proses pengolahan hasil pertanian di pabrik. Dengan mengetahui kondisi secara nyata tentang proses di pabrik, maka mahasiswa akan lebih memahami dan memiliki gambaran nyata tentang industri pangan.

"Situasi pandemi menyebabkan kunjungan mahasiswa ke pabrik  tidak memungkinkan, sehingga fakultas menyelenggarakan kunjungan secara daring," katanya.


Baca juga: Fakultas Hukum Unisri Gelar Baksos Cegah Covid-19 Di Desa Siswodipuran Boyolali

Dalam kunjungan virtual itu fakultas menggandeng tiga perusahaan besar untuk menyampaikan proses yang dilakukan di pabrik mereka. Pertama adalah PT Jaringan Sumber Daya (Jasuda) yang bergerak di bidang pengolahan rumput laut. Kedua, perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama yaitu, yakni PT Wahyu Putra Bimasakti (WBP). Ketiga PT Great Giant Pineapple (GGP), perusahaan terbesar ketiga di dunia dalam pengolahan nanas.

Boedi Sardjana Julianto mewakili  PT Jasuda dan Anto Indrawianto dari PT WBP menyampaikan tentang potensi budidaya dan olahan makanan dari rumput laut. Menurut mereka, rumput laut di indonesia sangat melimpah dan kebutuhan akan olahan rumput laut dari tahun ketahun semakin meningkat, baik dari segi jumlah maupun jenis olahan.

Sementara Randy Pramudhita Arifin dari PT GGP menjelaskan tentang perusahaannya yang masih terus berekspansi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Ekspansi tidak hanya dari jumlah produk yang dihasilkan tapi juga dari jenis produknya.

"Harapannya tetap mempertahankan posisi PT GGP sebagai perusahaan pengolahan nanas terbesar ke tiga di dunia, bahkan bisa lebih baik lagi di masa depan," kata Randy. (Sofyan)


Baca juga: Milad 10 Tahun, SMP Muhammadiyah PK Gelar Pagelaran Wayang Kulit Virtual


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top