Sisik Ikan Bandeng Aman untuk Masker

Print Friendly and PDF

Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya sedang mengoleskan masker sisik ikan bandeng hasil karya inovasinya. 

Inovasi Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya
Sisik Ikan Bandeng Aman untuk Masker

SURABAYA-majalahlarise.com-Belum lama ini, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, M. Nasir mengimbau kepada setiap perguruan tinggi untuk mengedepankan inovasi. Komponen inovasi pun menjadi salah satu kriteria penilaian suatu kampus memiliki mutu dan kualitas unggulan. Tentu keadaan tersebut menjadi tantangan kampus, khususnya STIE Perbanas Surabaya dalam membekali lulusannya lebih kompetitif dan inovatif.

Tantangan itu pun akhirnya dijawab oleh ketiga mahasiswa Sarjana Manajemen STIE Perbanas Surabaya. Mereka yang dimaksud Nur Maghfirotul Auliyah, Riska Friki Anggareni, dan Yusi Ismawati, berhasil menoreh prestasi dengan meraih Juara III Business Plan tingkat Nasional di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember pada Jumat, 21 September 2018.

Salah satu mahasiswa Tim Business Plan STIE Perbanas Surabaya, Nur Maghfirotul Auliyah mengatakan proposal bisnis yang dimajukan dalam lomba berjudul "Milkfish Scales Mask" atau Masker dari Ikan Bandeng. Auliyah menegaskan, sisik Ikan Bandeng bagus untuk kulit wajah karena mengandung kolagen. ”Proposal bisnis kami berjudul "Milkfish Scales Mask" atau Masker dari sisik Ikan Bandeng yang kaya akan kandungan kolagen,” paparnya.

Lebih lanjut, Auliyah bercerita ide bisnis ini bermula dari rutinitas mengantarkan ibunya ke salah satu pasar daerah Lamongan. Dirinya selalu mencium bau amis di lingkungan pasar karena limbah sisik Ikan Bandeng. Kemudian, gadis berhijab ini berinisiatif mencari manfaat yang terdapat dalam limbah tersebut hingga akhirnya ditemukan kandungan kolagen.

”Saya cari tahu di google, ternyata sisik Ikan Bandeng banyak mengandung kolagen. Dari sinilah saya terinspirasi untuk membuat masker wajah dari sisik Ikan Bandeng karena kolagen sendiri berfungsi untuk menghambat proses penuaan. Jadi, bisa dipakai untuk semua usia,” ceritanya.

Untuk memantapkan jumlah kandungan sisik Ikan Bandeng, ketiga mahasiswi ini melakukan uji laboratorium. Akhirnya, sisik Ikan Bandeng terbukti mengandung kolagen sebanyak 25,28 %. Berbekal hasil tersebut, mereka berkreasi membuat variasi masker dengan berbagai aroma, meliputi kayu manis, cengkeh, jeruk nipis, dan daun pandan. ”Jadi masyarakat dapat memilih sesuai selera masing-masing,” imbuhnya.

Bukan sekadar omongan semata, Auliyah mencoba masker Sisik Ikan Bandeng ini digunakan sejumlah orang dan hasilnya cukup memuaskan. Pertama kali digunakan, maskernya seperti tidak menyatu dengan kulit wajah, namun ketika kering berubah agak keputihan.

”Pas mau dibilas pakai air atau pakai air tawar bisa dibuat scraf di wajah. Soalnya, ada butiran-butiran halus untuk menghilangkan komedo terutama di daerah sekitar hidung dan di bawah mulut,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, mereka berencana melakukan perbaikan kemasan. Selain itu, variasi aroma masker juga ditambah dengan aroma kopi dan coklat.

”Produknya-produknya kemarin sudah habis dibeli. Jadi, ini mau siap-siap untuk buat lagi,” pungkasnya. (Eko/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top