Coaching Proposal Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univet Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Prof. Dr. sc. agr. Ir. Didik Sulistyanto (Reviewer Nasional DRPM Kemenristek Dikti) saat menyampaikan materi penulisan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Kemenristek Dikti
Coaching Proposal Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univet Sukoharjo

Sukoharjo-majalahlarise.com-Univet Bantara Sukoharjo menyelenggarakan coaching proposal dan pengabdian kepada masyarakat Kemenristek Dikti tahun 2018. Kegiatan yang mengambil tema trik dan strategi penyusunan dan pengusulan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai panduan edisi XII Kemenristek Diktik ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. sc. agr. Ir. Didik Sulistyanto Reviewer Nasional DRPM Kemenristek Dikti. Bertempat di Gedung H lantai 3 kampus setempat. Sabtu (28/4/2018).
     Wakil Rektor I Univet Bantara Sukoharjo, Dr. Herry Agus Susanto dalam sambutan pembukaan  mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen berkaitan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu memberikan pengetahuan, pengertian dan pemahaman penyusunan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai paduan edisi XII Kemenristek Dikti bisa diimplementasikan.
     "Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan tugas pokok fungsi dosen selain pendidikan dan pengajaran. Maka dosen akan lebih bangga dan memiliki nilai batiniah lebih tinggi kalau namanya ada dipenetapan penerimaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dikeluarkan oleh Dikti," ungkapnya.
     Prof. Dr. cs. agr. Ir. Didik Sulistyanto saat ditemui disela-sela kegiatan menuturkan adanya kegiatan ini mengubah pola pikir dosen bahwa membuat penelitian, proposal riset dan pengabdian itu mudah. "Dalam membuat proposal penelitian dan pengabdian yang perlu mereka ketahui adalah menyiapkan hasil riset berupa luaran yang jelas," terangnya.
      Untuk mencapai luaran, menurutnya tahapan penelitian harus tertata rapi secara otomatis luaran pasti sesuai. "Semua riset di Indonesia penilaian suatu proposal dari luaran yang menjanjikan. Kalau menjanjikan bagus pasti diterima," katanya.
     Pria yang juga Rektor Universitas Budi Luhur Jakarta Selatan ini menyampaikan pemerintah tahun ini menganggarkan dana untuk kegiatan penelitian sebesar 1,3 Trilyun sudah digelondorkan tinggal minggu depan pencairan dana untuk semua Kopertis seluruh Indonesia.
     "Perlu ada strategi supaya semua dosen menulis proposal penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik dan benar agar bisa didanai," ujarnya.
     Lebih lanjut, Didik Sulistyato menjelaskan strategi yang perlu dilakukan agar proposal bisa lolos diantaranya sesuai kualifikasi dosen bersangkutan, jabatan fungsional dan gelarnya. Skema riset sesuai klaster. Memperhatikan sungguh-sungguh panduan karena panduan adalah gambaran sukses proposal penelitian dan pengabdian.
    "Kadang dosen sepintas lihat panduan bahkan tidak lihat panduan tapi lihat panduan dari temannya lalu dikirim itu proposal banyak gagalnya. Saya harapkan cek sesuai panduan, judul harus linier, ringkasan dan sebagainya ada kriteria yang harus dipenuhi para peneliti di semua perguruan tinggi negeri maupun swasta," jelasnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top