MASA ORIENTASI ANGGOTA PATIBARA SMAN 2 WONOGIRI

Print Friendly and PDF

Pasukan Inti Pengibar Bendera (PATIBARA) SMAN 2 Wonogiri saat latihan baris berbaris

Anggota PATIBARA saat foto bersama
MASA ORIENTASI ANGGOTA PATIBARA SMAN 2 WONOGIRI

Wonogiri-majalahlarise.com-Pasukan Inti Pengibar Bendera (PATIBARA) SMA NEGERI 2 WONOGIRI kembali menggelar kegiatan rutin tiap tahun yaitu kegiatan Masa Orientasi Anggota (MOA), Kegiatan ini diikuti puluhan siswa dan siswi. Sabtu (28/10/2017).
MOA ini dilaksanakan untuk memperkenalkan atau meorientasikan tentang seluk-beluk PATIBARA bagi mereka yang masih memegang status calon anggota angkatan ke-3. PATIBARA itu sendiri merupakan salah satu ekstrakurikuler yang berkembang di SMA NEGERI 2 WONOGIRI dalam hal PBB semi militer. Selain mengajarkan PBB, dalam ekstrakurikuler tersebut juga siswa dididik untuk memperat tali persaudaraan, kerjasama antar anggota, korsa, hierarki, kedisiplinan, dan yang terpenting adalah dalam hal kekeluargaan.
"Jadi PATIBARA bukan hanya melulu tentang PBB, tetapi juga sikap saling menghormati dan menghargai angkatan diatasnya, sesama angkatan dan angkatan di bawahnya atau hierarki. Serta rasa sepenanggungan yang harus dimiliki dan dijiwai oleh setiap anggota atau jiwa korsa," ungkap Muhammad Ivan sebagai Ketua pelaksana MOA.
Lebih lanjut, dikatakannya kegiatan ini mencakup pelatihan fisik seperti, lari, push up, tiarap, jalan jongkok, dan juga pelatihan mental seperti adanya diksar atau pendidikan dasar, dan juga tes wawancara.
Selama 2 hari tersebut para calon anggota PATIBARA angkatan ke-3 digembleng untuk mampu memperbaiki sikap, sifat, fisik, dan mental mereka. Salah satu kegiatan yang menarik adalah pada Sabtu malam tepat pada pukul 01.00 kami, dari panitia mengadakan kegiatan malam yang tidak diketahui oleh para peserta yaitu GEBRAK MALAM.
     "Dari panitia memang sengaja telah mengatur beberapa hal untuk mempersiapkan kegiatan tersebut seperti menyuruh anggota memakai kaos bebas pantas untuk tidur malam hari, lampu ruangan peserta dimatikan, sepatu ditata acak, dan juga kita membangunkannya dengan alarm stressing, dimana mereka kita kejutkan dengan suara toa yang keras dan para panita menggebrak-gebrak meja atau pintu dalam ruangan dan meneriaki bahwa sedang terjadi gempa, yang memungkinkan agar mereka keluar dari ruangan secepat mungkin. Akhirnya, mereka terbangun dengan setengah sadar, ada yang tersungkur, dan juga kebanyakan dari mereka tidak memakai sepatu, lari terbirit-birit dan hanya berpakaian seadanya," ungkapnya.
     Kegiatan ini berakhir dengan pemberian kaos PDL dan apel penutupan yang diisi oleh pembina PATIBARA, Untung Sudrajat dan Serma Gatot.
     "Harapan kegiatan ektrakurikuler PATIBARA kedepannya lebih maju, sukses untuk PATIBARA dan sukses selalu untuk Adik-adik" kata Serma Gatot Hariyanto selaku pembina PATIBARA saat ditanya harapan kedepan untuk ekstrakurikuler ini. (Sekar/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top