Workshop Kewirausahaan Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki Lima dan Pasar Tradisional

Print Friendly and PDF


Ketua Penelitian, Dra. Betty Gama, M.Si saat menyampaikan sambutan

Peserta Workshop Kewirausahaan dari pedagang kaki lima dan pedagang asli Pasar Nusukan Solo

Workshop Kewirausahaan Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki Lima dan Pasar Tradisional

Solo – Keberlangsungan hidup pedagang kaki lima dan pedagang pasar tradisional menjadi perhatian bagi tim penelitian dari Univet Bantara Sukoharjo untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Tim peneliti diketuai Dra. Betty Gama, M.Si dengan anggota Dr. Yoto Widodo, M.Si, dan Haryanto, S.Sos, M.Kom melalui Penelitian Produk Terapan Ristek Dikti meneliti tentang Pengembangan Model Strategi Bertahan Hidup Pedagang Kaki Lima Perantau Etnis Minang dan Penduduk Asli di Pasar Nusukan Solo.
     Hal itu terungkap dalam sambutan Ketua Tim Penelitian, Dra. Betty Gama, M.Si pada pembukaan Workshop Kewirausahaan yang dihadiri Sekretaris LPPM Univet Bantara Sukoharjo, Drs. Joko Suryono, mewakili Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo, pedagang kaki lima dan pedagang asli Pasar Nusukan Solo serta tamu undangan. Selasa (29/8) di Hotel Mawar Indah, Gilingan Solo.
     “Workshop kewirausahaan menghadirkan dua narasumber yakni Ketua JARPUK (Jaringan Perempuan Usaha Kecil) Ngudi Lestari Kota Surakarta, Florensia Elia Sujanti dengan materi penguatan kapasitas organisasi  Jaringan Perempuan Usaha Kecil Ngudi Lestari Kota Surakarta dan Joko Bekti Haryono dari Univet Bantara Sukoharjo. Workshop wirausaha ini memantapkan penelitian yang sedang kita lakukan,” ungkapnya.
     Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo yang diwakili Sekretaris LPPM, Drs. Joko Suryono, M.Si dalam sambutan sebelum membuka acara mengatakan tugas Dosen selain mengajar juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan Tim penelitian yang diketuai Dra. Betty Gama, M.Si ini merupakan Darma Perguruan Tinggi berupa penelitian.
     “Penelitian ini didukung Kemenristek Dikti berupa penelitian produk terapan yang hasil penelitian berguna bagi masyarakat sesuai tema, khususnya bermanfaat positif bagi pedagang kaki lima maupun pedagang pasar tradisional. Output dari penelitian ini berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal nasional terakreditasi, penunjang buku ber ISBN dan teknologi tepat guna,” terangnya.
     Sementara itu, dalam penyampaian meteri workshop, Sujanti menceritakan sejarah singkat berdirinya Jaringan Perempuan Usaha Kecil (JARPUK) Ngudi Lestari berangkat dari perjuangan untuk perjuangan Pasar Gedhe yang waktu itu tahun 2000 terbakar. Pemerintah Kota akan membangun kembali untuk menjadikannya sebuah mall.
     “Perempuan Usaha Kecil di Pasar Gedhe meminta dukungan dari kader-kader perempuan di daerah yang mewakili 5 kecamatan bersama-sama berjuang untuk Pasar Gedhe agar tetap menjadi Pasar Tradisional. Dengan difasilitasi salah satu LSM besar di Solo yaitu LPTP dan ASPPUK (Assosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil) maka terbentuklah JARPUK (Jaringan Perempuan Usaha Kecil) dengan nama Ngudi Lestari agar tetap lestari,” paparnya.
     Kemudian, Sujanti menerangkan setelah JARPUK berdiri dilanjutkan kegiatan pelatihan lobby dan penguatan organisasi bagi kelompok perempuan usaha kecil.
     “Dari pelatihan itu dapat diidentifikasi bahwa selama ini banyak permasalahan yang dihadapi oleh perempuan usaha kecil tetapi tidak pernah ada pemecahannya termasuk modal, pemasaran dan gender. Atas dasar itulah dapat dicapai sebuah kesepakatan untuk membentuk sebuah jaringan sebagai sarana untuk bertukar informasi dan pengembangan jaringan usaha,” jelasnya. (Sofyan)
 




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top