Menuju Industri Sepakbola Modern Persis Solo

Print Friendly and PDF

Sujarwanto (kaos merah) bermain sepak bola olah raga yang dicintai sejak kecil di Solo.

Menuju Industri Sepakbola Modern Persis Solo

Solo- majalahlarise.com -Bisa berjumpa Dr. Sujarwanto, M.Pd tak semudah orang membalik tangan, maklum jabatan yang melekat sebagai Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Sesekali kangen kota yang membesarkannya Solo dan yang paling dikangeni sambil menjaga kebugaran bertemu konco lawas Legiun Sekedar Hoby [LEDARBY FC]. Pemain sepak bola juga pecinta sepak bola sejak kecil, sampai sekarang ini yang sudah menginjak usia 60 tahun Dr. Sujarwanto M.Pd tampak masih tampak atlit sepak bola.

Ketemu sumringah bersama para pecinta sepak bola anggota LEDARBY FC di Lapangan Olah Raga Gawanan, Colomadu, Karanganyar Sabtu pagi minggu lalu. Sambil melihat latihan sepak bola dilapangan hijau yang tertata apik, ditemani Joko Suranto, SH mantan Manager Persis Solo dan Mantan pemain Persis Solo Isnugoroho,  Mantan Pemain Arseto seperti Sukisno, Anhsar Ahmad, Sri Widadi serta tokoh –tokoh sepak bola lainnya, Dr.Sujarwanto.M.Pd sempat ngobrol sekaligus membagi pengalaman lama semasa di Kota Solo beberapa tahun lalu.

Mengenakan busana olah raga yang melekat, Pak Jar demikian panggilan akrabnya di Solo pernah bergabung menjadi pemain dan pembina AT FARMASI  FC. Selepas dari kuliah di UNS bekerja selama satu tahun di Dinas Pendidikan Kab. Grobogan kemudian meneruskan pengabdian sebagai PNS mengajar  di SGPLB Negeri Solo. Selepas mengabdi mengajar di SGPLB Solo selama 10 Tahun beliau pindah menjadi dosen di IKIP Surabaya sekarang Universitas Negeri Surabaya (UNESA). 

Baca juga: Mata Kuliah Kewirausahaan, Mahasiswa Prodi Teknik Industri Univet Bantara Membuat Sabun Cuci Cair

Bermain sepak bola dan berlatih sesama klub bola seperti klub sepak bola AT Farmasi dan klub-klub lain di bawah naungan Persis Solo ketika itu, menjadikan Sujarwanto menjadikan dirinya sangat mencintai sepak bola hingga sekarang ini. Meski sudah menjabat Wakil Rektor IV (Bidang Perencanaan dan Kerjasama)  Universitas Negeri Surabaya dan sekarang menjadi Pembina UNESA FC, namun selalu memperhatikan persepak bola-an dikota Solo yang membesarkannya. Ini terbukti sesekali berkumpul sesama konco lawas pecinta sepak bola, selain bersilahturmi kangen-kangenan juga mendiskusikan perkembangan sepakbola di Solo .

Kota Solo menurutnya merupakan gudangnya bibit pemain sepak bola, dan sangat bangga di kota ini Mas Kaesang dipercaya menjadi pucuk pimpinan Persis, ini sungguh luar biasa, selain masih muda usia, tentu banyak pemikiran yang maju banyak ide demi kemajuan dan kebanggakan warga kota Solo kedepan dibidang sepak bola.

Sujarwanto sempat berbagai pengalaman ketika pernah  benchmarking ke berbagai negara seperti Shanghai China, Real Madrid Spanyol, Yunani, Jepang,  Glasgow Skotlandia, London  Inggris dan terakhir di sela-sela mengikuti Forum Joint Working Group (JWB) antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi Perancis beliau menyempatkan mengunjungi markas Paris-Saint Germain (PSG)  di Stadion Parc des Princes beberapa minggu lalu, Selain melihat dari dekat seperti apa stadion yang megah itu juga berbincang bincang dengan kolega, hampir semua lorong, ruang–ruang dalam stadion dikemas begitu megah dan tertata dengan rapi mulai dari ruang massage, ruang ganti pemain, ruang konferensi pers, ruang Gym foto-foto legenda Paris-Saint Germain FC serta tersedianya ruang bisnis yang menyediakan berbagai spot untuk foto dan  store minuman,  makanan untuk pengunjung. Termasuk diluar stadion menyediakan berbagai peralatan olah raga dan souvenir mulai dari sepatu, bola, jersey, sandal, topi, flyer dan sebagainya sebagai salah satu unit bisnis PSG. 

Wah ini luar biasa melihatnya meski untuk bisa masuk ke stadion perlu merogoh kantong  lantaran kena ticket masuk sekitar Rp. 350.000, kalau dengan foto bintang PSG yang sudah di desain sedemikian rupa ukuran 20 R akan terkena charge sekitar 20 Euro atau sekitar Rp 350.000,-     

Sujarwanto melihat bahwa di luar negeri sepak bola sudah merupakan industri juga bisnis yang bisa meningkatkan perekonomian negara selain pasti klub itu sendiri. 

Baca juga: Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Univet Bantara Selenggarakan Webinar Nasional Inovasi Infrastruktur Dalam Pemerataan Ekonomi Nasional

Berkaca dari kunjungannya ke berbagai Negara luar negeri, tentu dirinya ada usulan yang bagus untuk kota yang membesarkannya, bagaimana kedepan kota Solo Persis Solo bisa memiliki markas atau base camp stadion sepak bola sendiri yang desain-nya terpadu yang melibatkan unsur ekonomi, kesehatan, budaya, pendidikan dan lainnya. Pembangunan markas Persis ke-depan harus memperhatikan 1. “High Performance Athlete Environment” dengan menciptakan lingkungan keunggulan bagi atlet untuk meningkatkan performa (layak huni dan layak berlatih). 2. Integrated Support System, Sumber daya pendukung yang lengkap dengan pendekatan sport science. 3. Social lifestyle management yaitu  Kehidupan atlet muda didukung penuh dengan pendidikan etika dan sekolah yang berkualitas yang perlu disediakan sehingga kelangsungan pendidikan atlit sepakbola binaan terjamin. 4. Talent Recruitment & Training Monitoring System, yaitu Manajemen talenta dan Sistem Monitoring evaluasi dengan penggunaan teknologi monitoring aktivitas keseharian membuat peningkatan atlet dapat dipantau hari per hari. 

Untuk mewujudkan mimpi kota Solo sebagai kota rujukan industri sepakbola dalam penyeleksian bibit-bibit unggul perlu melibatkan Identifikasi Bakat Mandiri dan Terbuka untuk menemukan Profil Fisiologis, Profil skill / Keahlian, Profil Psikologis, Profil Medis, Profil Akademis  dan Pengamatan Pelatih. Kemudian untuk pembinaannya juga perlu melibatkan unsur dokter, ahli Sport Medicine, Sports Psychology, Biomechanics, Exercise Physiology, Ahli Nutrisi Olahraga, Masseur, Dokter Rehab Medik dan lainnya. 

Pendidikan sepak bola memang perlu digagas jika klub sepak bola ingin menjadi profesional dan sudah tentu ini perlu dukungan semua institusi, apalagi sudah memilki stadion sepak bola sendiri yang dikonsep secara industri modern dan bisnis .

Selain menjadikan rasa kebanggakan tersendiri bagi waga kota Solo, jika mimpi terwujud juga bisa menyerap tenaga kerja para usaha kecil yang memproduksi bermacam sarana kelengkapan sepak bola yang dikendalikan payung PERSIS Solo dan inilah Industri Sepak Bola yang bisa menjadi tujuan wisata dan  membangkitan ekonomi melalui income generating baik Pemkot Sola melalui pajak, Persis sendiri, maupun masyarakat sendiri. Semoga ada manfaatnya buat mas Kaesang  salam hangat dari Surabaya selamat bekerja keras. Semoga sukses Parsis Solo. (Pakdhesri/ Sofyan) 


Baca juga: Angkat Tema Kuliner Lokal, Dikbud Sragen Gandeng Dosen DKV ISI Surakarta sebagai Juri Poster FLS2N 2022


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top