Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara Selenggarakan Seminar Nasional Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka

Print Friendly and PDF

 

Tampilan layar Seminar Nasional Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo secara daring.

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara Selenggarakan Seminar Nasional Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka

Sukoharjo- majalahlarise.com -Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menggelar Seminar Nasional Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Menghadirkan pembicara Prof. Dr. Andayani, M.Pd (Universitas Sebelas Maret Surakarta). Yuyun Yulia, Ph.D (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta), opening speech Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum (Rektor Universitas Veteran Bantara Sukoharjo) dengan moderator Mas Sulis Setiyono, S.Pd, M.Hum (Trainer dan Praktisi Pendidikan) secara daring melalui zoom meeting. Senin (27/6/2022).

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani dalam sambutan pembukaan seminar nasional menyampaikan perguruan tinggi harus siap melaksanakan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) secara mandiri. Terselenggaranya seminar nasional ini manghadirkan dua narasumber berkompeten akan semakin memahami menyelenggarakan pembelajaran yang menarik MBKM.

"Ketika kita melaksanakan MBKM berarti kita harus terbuka kepada perguruan tinggi yang lain karena di dalam MBKM mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar program studi baik di perguruan tinggi  yang sama maupun di luar perguruan tinggi berbeda. Mahasiswa juga diberi kesempatan magang atau praktik langsung di kalangan masyarakat," paparnya.

Lebih lanjut disampaikan, sebelum melaksanakan kurikulum atau mengiplementasikan kurikulum baru dosen harus mampu menyajikan mata kuliah yang baik bahan ajarnya menarik.

"Semoga arahan dari kedua narasumber yang dihadirkan, kita semua mampu melaksanakan MBKM dengan sebaik-baiknya, menyusun dan mengembangkan bahan ajar karena bahan ajar merupakan modal utama supaya mahasiswa bisa mengikuti kuliah dengan gembira dan nantinya sesuai dengan apa yang diarahkan oleh mas Menteri," jelasnya.

Baca juga: Buka Project Desa KKNT Di Desa Mlese Klaten, Rektor Unisri "Mari Membangun Bangsa dari Desa"

Ketua pelaksana seminar nasional, Veronica Unun Pratiwi, S.Pd, M.Pd mengatakan tujuan diadakan seminar nasional yang dikemas webinar ini untuk mengenal lebih dalam kurikulum Merdeka Belajar, bagaimana implementasinya di dalam dunia pendidikan serta penerapannya dalam bahan ajar. 

"Seminar nasional ini diharapkan membawa manfaat positif bagi dosen, guru, mahasiswa dan pemerhati pendidikan. Supaya pendidik dan calon pendidik tidak meraba-raba kurikulum merdeka belajar. Selain itu bisa membawa dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan di saat ini," harapnya.

Pembicara Prof. Dr. Andayani, M.Pd dalam pemaparan materi menyampaikan lahirnya merdeka belajar merupakan permulaan dari gagasan-gagasannya nanti yang juga akan diluncurkan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang terkesan monoton. Merdeka belajar menjadi salah satu program inisiatif untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia bagi murid maupun para guru. Merdeka belajar lahir dari banyaknya keluhan orangtua pada sistem pendidikan nasional yang berlaku selama ini salah satunya keluhan soal banyaknya siswa yang dipatok nilai-nilai tertentu.

"Implikasi setelah terwujudnya Merdeka Belajar yaitu mengurangi beban guru, menciptakan belajar lebih menyenangkan, bebas berekspresi, meningkatkan kompetensi guru, banyak platform yang mendukung pembelajaran daring agar tetap interaktif, penerapan pembelajaran dengan platform digital, dan tidak menuntut siswa menjadi sama," paparnya.

Dijelaskan pula konsep pembelajaran edutainment diera digital yaitu sebuah model pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan dipadukan dengan hiburan sehingga pembelajaran banyak diminati.

"Pembelajaran edutainment menggunakan demontrasi, menerapkan penggunaan multimedia, menggunakan musik dan lagu, menggabungkan pendidikan dengan permainan atau game, menyelipkan humor yang berhubungan dengan pendidikan, menggunakan metode bermain peran pada pendidikan," paparnya.

Sementara itu, pembicara Yuyun Yulia, Ph.D menerangkan tentang kurikulum merdeka belajar sesuai ajaran dari Ki Hadjar Dewantara menggunakan sistem among Tamansiswa yaitu tumbuhnya jiwa siswa yang merdeka lahir batin dan tenaganya. Pendidikan harus memerdekakan jiwa manusia sebagai anggota Persatuan Kebangsaan.

Baca juga: Universitas BSI Kampus Surakarta Jalin Kerjasama dengan WITPARI

"Arti kemerdekaan menurut Ki Hadjar yaitu tidak tergantung atau terpengaruh pihak yang lain, dapat mengatur diri sendiri, mandiri berdiri di atas kaki sendiri," tuturnya.

Ditambahkan, pendidikan untuk jiwa merdeka menggunakan sistem among berazas kekeluargaan melarang adanya hukuman dengan paksaan dalam proses belajar mengajar karena akan mematikan jiwa merdeka siswa sebagai tujuan akhir dari sistem among.

"Setiap tempat menjadi perguruan dan setiap orang menjadi guru kita," ucapnya. (Sofyan)


Baca juga: Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi Unisri Berikan Pelatihan Marketing Digital dan Akuntansi Bagi Petani dan Penjual Durian Desa Genengan Jumantono


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top