Sesi Diskusi dalam Typefest 2022, Hadirkan Praktisi Anggota Association Typographique Internationale

Print Friendly and PDF

Sesi Diskusi dalam Typefest 2022.


Sesi Diskusi dalam Typefest 2022, Hadirkan Praktisi Anggota Association Typographique Internationale

Solo- majalahlarise.com -Narasumber dalam diskusi tersebut, yakni Fadhl Waliy Ul Haqq selaku perancang huruf profesional bekerja di Schriftlabor dari tahun 2020 dan mulai merancang typefont sejak 2014. Mengambil studi Bahasa dan Sastra Arab di Universitas Al-Azhar (2015-2018) di Kairo, Mesir dan salah satu anggota ATypl (Association Typographique Internationale). 

Bertempat di lokasi pameran TBTJ Surakarta yang di format berupa diskusi panel yang diselenggarakan pada hari kedua event Typefest 2022 yakni Rabu, 11 Mei 2022 ini diikuti sekitar 20an peserta yang terdiri dari desainer profesional, perancang huruf dan mahasiswa memenuhi venue diskusi. 

Masih terkait dengan typography, maka dalam Typefest 2022, International Typography Biennial kali ini berupa sesi Type Talk yang menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidang perancangan font. 

Baca juga: SMP Veteran 1 Manyaran Peringati Hari Pendidikan Nasional 2022 dengan Berpakaian Adat Daerah

Aktifitasnya Fadhl kebanyakan mendesain Latin, dan juga skrip Asia Tenggara khususnya bahasa Indonesia, menggunakan Python sebagai platform bahasa pemrograman interpretatif yang digunakan untuk mengembangkan skrip kompleks dalam sistem penulisan bahasa Indonesia. 

Fadhl menyampaikan bedah project perancangan font aksara Jawa, selain itu juga menyampikan kerumitan dan hal-hal terkait yang perlu disiapkan dalam merancang font aksara jawa. project ini merupakan project personal bersifat sosial, yang dikerjakan setiap akhir pekan di sela kesibukan merancang huruf komersial. 

Project ini merupakan serangkaian font untuk melengkapi font aksara Jawa yang telah ada yaitu Tuladha Jejeg, adalah rupa huruf aksara Jawa yang dirancang oleh Taco Roorda pada tahun 1838 yang berbasis pada tulisan tangan aksara Jawa gagrag Surakarta awal abad ke-19 M dan dibuat kembali oleh R.S. Wihananto, dan dilengkapi oleh Fadhl. 

Fadhl dalam rilisnya menjelaskan bahwa aksara jawa pada mulanya tertulis Italic/miring pada batang tubuh hurufnya/stem stroke, hal ini karena pada masa tersebut aksara Jawa ditulis dengan menyesuaikan gesture tangan penggunanya. 

Namun hal tersebut mengalami perubahan semenjak pendudukan Belanda di Jawa, berkontribusi dalam perancangan font aksara Jawa pertama dengan anatomi tegak lurus/jejeg pada batang tubuh hurufnya/stem stroke, sehingga saat ini masyarakat terbiasa melihat font aksara Jawa dengan anatomi tegak lurus. 

Oleh Ipung Kurniawan Yunianto, S.Sn., M.,Sn selaku ketua panitia Typefest 2022 menjelaskan bahwa dalam diskusi ini narasumber tidak hanya memaparkan project itu saja, Fadhl juga mempresentasikan font aksara Jawa sebagai varian font latin IBM Plex. 

Saat ini Fadhl Waliy Ul Haqq sebagai  salah satu anggota ATypl (Association Typographique Internationale) dalam diskusinya juga menyampaikan beberapa sumber rujukan untuk perancangan typeface aksara Jawa, baik yang berasal dari typeface yang telah ada dan dari naskah lama sebagai landasan. (Sofyan)


Baca juga: SMPN 2 Giritontro Gelar Pemilihan Kang Mas Mbakyu dan Lomba Baca Puisi Pendidikan 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top