Peringati Hari Pendidikan Nasional SDN 6 Wonogiri Gelar Festival Permainan Tradisional

Print Friendly and PDF

Suasana siswa SDN 6 Wonogiri bermain permainan tradisional.

Peringati Hari Pendidikan Nasional SDN 6 Wonogiri Gelar Festival Permainan Tradisional 

Wonogiri- majalahlarise.com -SD Negeri 6 Wonogiri menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional. Kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan hari Pendidikan Nasional. Dengan tajuk “dolanan jaman biyen ora kalah keren” kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai terkikis oleh digitalisasi. Jumat (13/5/2022).

Setelah upacara bendera, acara diawali dengan tarian Yapong yang dibawakan oleh Aigar Haneefa. Selesai menari, dilanjutkan menari Yapong bersama baik guru maupun siswa. Semua mengikuti dengan gembira. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan bertukar kado silang dan foto bersama. Sesi permainan diawali dengan peragaan permaian egrang oleh Anwar Sehudi. Ada banyak permainan diantaranya gobak sodor, sunda manda, dakon, jamuran, lompat tali, bekelan, nekeran, cublak-cublak suweng dan egrang. 

"Kita mengajak anak-anak melupakan sejenak permaian gawainya, biar bergerak bebas berlari melompat bersama dengan gembira. Kegiatan ini adalah bagian dari penguatan profil pelajar Pancasila," ungkap Eko Siswanto selaku kepala sekolah.

Siswa saat bermain egrang.

Baca juga: Halal Bihalal SDIT Ulin Nuha Wuryantoro, Meningkatkan Amal Ibadah Usai Bulan Ramadan

Permainan tradisional ini tentunya memiliki banyak nilai-nilai yang dapat diajarkan ke anak. Olah fisik diantaranya ketangkasan, kekuatan, kelenturan, konsentrasi dan kerja sama/ kolaborasi. Terlihat antusias siswa sangat senang dan beremangat. "Permaianannya asik, mainnya rame-rame," kata Salma dan Salwa siswa kembar dari kelas 1. 

Banyak orang tua yang hadir untuk mengabadikan momentum anak-anak. Bahkan para orang tua terlihat sangat antusias melihat dan menikmati keceriaan anak-anaknya. Acaranya sangat bagus, anak-anak senang. 

"Saat ini anak-anak sudah kehilangan jejak permainan tradisional karena kalah dengan gawai. Perlu untuk digiatkan kembali karena ini bagian dari budaya kita," ungkap Rita salah satu orang tua.

Ipam Pamungkas juga menyampaikan apresiasi sebagai orag tua. Permaianan tradisional ini sangat baik untuk terus diajarkan kepada anak. "Jika perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sehingga aturan main, tata nilai permaianan benar-benar dikuasai oleh anak-anak kita," imbuhnya. 

Acara ini juga mendapat banyak apresiasi diantaranya Bunda Verawati Joko Sutopo Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri. Acaranya seru, mendidik dan mengenalkan budaya. Pamflet juga menjadi tagline di instagram Pemerintah Kabupaten Wonogiri dengan caption: “sekolah dan institusi lainnya jangan mau kalah. Yuk lestarikan tradisi bangsa mulai hal yang paling sederhana, bermain bersama”.

Acara berakhir pukul 10.00 WIB menjadi sesuatu yang sangat berkesan bagi guru orang tua dan siswa. Harapan sekolah adalah agar permainan tradisional ini bisa diteruskan di rumah sehingga dapat menjadi salah satu kegiatan positif dan mengurangi dampak penggunaan gawai yang berlebihan. (Sofyan)


Baca juga: Siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat Membuat Karya Dekupase dari Kertas Bekas



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top