DENGAN GOOMEET TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

Print Friendly and PDF

DENGAN GOOMEET TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

Oleh : V Eko Slameto, S.Pd

Guru Mapel IPS SMP Negeri 3 Sidoharjo, Wonogiri Jawa Tengah

V Eko Slameto, S.Pd


Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan masyarakat dengan berbagai perubahan yang terjadi sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Perubahan terjadi di berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidikan. Pada sektor pendidikan, proses pembelajaran dilaksanakan secara online atau daring. Pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap semua tingkatan dalam sistem pendidikan di Indonesia, dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pembelajaran daring harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan pemahaman peserta didik, apalagi guru tidak dapat mengawasi pembelajaran seperti pembelajaran secara tatap muka. Memang menjadi tantangan tersendiri, di mana guru belum terbiasa menggunakan teknologi dituntut untuk dapat menguasai teknologi dengan melakukan pelatihan sendiri dalam menunjang kegiatan pembelajaran. 

       Aplikasi Google Meet dipilih para pendidik di SMP Negeri 3 Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri untuk pembelajaran daring dengan memperhatikan bahwa Google Meet merupakan salah satu dari sekian banyak  aplikasi video telekonferensi. Layanan ini mampu menampung sekitar 100 peserta didik dalam satu sesi kelas virtual. Menariknya layanan Google Meet dapat dilakukan secara cuma-cuma baik melalui aplikasi desktop (PC/laptop) maupun gawai. 

Penulis sebagai guru IPS SMP Negeri 3 Sidoharjo juga merasakan hal yang sama. Rendahnya aktivitas belajar siswa,  kelas IX D semester genap tahun pelajaran 2021/2022 pada KD 3.3, memahami perubahan keruangan dan interaksi antar ruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga pasar).  Dari 32 siswa, hanya 15 anak 40 persen yang aktif. Berimbas pada rendahnya prestasi belajar.Terlihat nilai rata-rata yang diperoleh 60,93. Masih di bawah KKM yang ditetapkan, yaitu 75.Sedangkan siswa yang tuntas baru 17 anak (60 persen). 

Median daring yang melalui aplikasi Google Meet dapat menciptakan kelas virtual. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum pembelajaran daring dimulai membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan segala komponennya, menyiapkan materi presentasi berupa Power Point, serta membuat instrumen penilaian sebagai bentuk evaluasi kegiatan langkah selanjutnya peserta didik diharapkan sudah mengunduh aplikasi Google Meet pada gawainya. Di sini guru harus membuat judul meeting dan menyalin link untuk dibagikan wali kelas melalui WhatsApp Group Sekolah agar wali kelas dapat melanjutkan share grup kelas masing masing sehingga peserta didik dapat bergabung setelah membuka link nya. Ternyata banyak peserta didik yang sudah dapat bergabung karena mereka adalah generasi gawai. Proses pembelajaran dimulai dengan mengucap salam kemudian berdoa dan tak lupa peserta didik harus mengisi daftar hadir daring melalui Google Form. Langkah selanjutnya menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai kemudian mulai materi Kebutuhan Manusia dengan menampilkan power point secara berurutan diselipkan gambar gambar tentang kebutuhan manusia. Dalam penyampaian materi disertai tanya jawab agar peserta didik merasa seperti di dalam kelas sesungguhnya walaupun itu secara virtual.

Pembelajaran daring dengan menggunakan Google Meet di SMP Negeri 3 Sidoharjo khususnya mata pelajaran IPS belum sempuna. Baru 40 persen peserta didik bisa bergabung di aplikasi Google Meet karena kendala sinyal atau kuota tidak mencukupi sehingga di tengah tengah tidak bisa melanjutkan, dan 5 persen gawai masih milik orang tua. Ada juga peserta didik yang hanya sebagai pendengar saja tidak aktif seperti peserta didik yang lain. Kelebihannya peserta didik dapat bertatap muka dengan guru walaupun melalui aplikasi Google Meet sehingga terjadi interaksi tanya jawab. Guru juga dapat mengukur karakteristik peserta didik walaupun kurang maksimal.

Dengan penggunaan aplikasi Google Meet terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama PJJ berlangsung. Presentase keaktifan siswa dari awalnya 40 persen, mampu meningkat menjadi 75,87 persen. Hal tersebut berdampak, prestasi belajar siswa juga meningkat. Rata-rata kelas naik menjadi 80,53 dan yang tuntas mencapai 23 siswa (79,32 persen).

      Kesimpulannya, dengan aplikasi Google Meet sangat efektif mampu mendongkrak prestasi belajar siswa masa pandemi Covid-19. Di era digitalisasi, menuntut guru dan siswa untuk dapat menguasai teknologi informasi. Oleh sebab itu, implementasi pembelajaran online adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan guru dan siswa. Sebagai opsi lain dalam model pembelajaran.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top