Himpunan Mahasiswa Bimbingan Konseling Unisri Gelar Diskusi Ilmiah

Print Friendly and PDF

Tampilan layar diskusi ilmiah Himpunan Mahasiswa Bimbingan Konseling Unisri yang diselenggarakan secara virtual.

Himpunan Mahasiswa Bimbingan Konseling Unisri Gelar Diskusi Ilmiah 

Solo- majalahlarise.com -Himpunan Mahasiswa Progam Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar Diskusi Ilmiah bertempat di Studio Mini Unisri yang dilaksanakan secara daring. 

Menurut Yunika Kusumardani, ketua pelaksana kegiatan ini bertemakan "Diskusi Ilmiah: Perkembangan Bimbingan dan Konseling Abad 21", diikuti oleh anggota HMPS BK dan juga mahasiswa aktif prodi Bimbingan dan Konseling. 

Tujuan dari kegiatan ini untuk  menyelesaikan atau merencanakan sebuah permasalahan yang  sedang dihadapi dalam perkembangan bimbingan dan konseling serta menambah wawasan, ilmu pengetahuan serta pemahaman terhadap realitas tertentu. Dalam diskusi ini juga dapat melatih seseorang untuk berbicara dihadapan kelompok dan belajar menjadi pendengar yang baik. 

Dengan menghadirkan Agnes alumni prodi BK sekaligus guru dari home scooling kak seto, dra. Sri Hartini, S. pd, Gabriel Levi Thusiapratama selaku ketua HMPS Bimbingan dan Konseling. 

Acara dibuka, ketua prodi BK, Ahmad Jawandi, S. Pd, M. Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini pendidikan di Indonesia sedang dihadapkan pada sebuah fenomena yang luar biasa yaitu digitalisasi, tantangan abad 21, dan creativity and innovation.” jelasnya. 

Dalam paparannya, Sri Hartini menjelaskan bahwa Bimbingan Konseling  (BK) adalah sebuah bidang yang sangat menarik.  Peran dan tugas guru BK dibandingkan dengan guru kelas, yaitu memiliki tugas yang berbeda, tetapi harus saling mengisi, berkaitan dan melengkapi. Di abad 21 ini, ditandai dengan pesatnya dan guru BK harus mengikuti perkembangannya.

Pentingnya kita mengupgrade skill, karena menghadapi era milenial itu menyenangkan dan membingungkan. Sebagai contoh anak-anak jaman sekarang pengennya serba instan dan tugas guru BK harus mengayomi dan merangkulnya, jelas Agnes dalam paparannya. 

Gabriel Levi menambahkan  teknologi dan digitalisasi itu semakin nyata. "Sebagai mahasiswa apa yang sedang kita kerjakan dan pelajari, harus benar- benar kita geluti karena nantinya akan berguna di dunia kerja," pungkasnya. (Sofyan)


Baca juga: Asah Keterampilan Public Speaking, Siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat Belajar Apresiasi Cerpen


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top