RESILIENSI PSIKOLOGIS PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI

Print Friendly and PDF

RESILIENSI PSIKOLOGIS PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI

Oleh : Arni Dyah Retnowati, S.Psi, M.Si
Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Slogohimo, Wonogiri Jawa Tengah

Arni Dyah Retnowati, S.Psi, M.Si


       Pandemi belum berakhir, dan dampaknya telah mengubah kebiasaan manusia, khususnya dalam bidang pendidikan. Salah satu dampak yang begitu nyata, murid tidak dapat bersekolah seperti sebelumnya  dengan alasan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, murid juga dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi atau biasa dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

       Pembelajaran Jarak Jauh yang sudah terlaksana menyebabkan kegagalan pembelajaran secara signifikan menurut  hasil survei KPAI. Problem tersebut antara lain disebabkan keterþatasan sarana/ handphone, jaringan internet dan aplikasi/ media pembelajaran, kesiapan guru dan murid, interaksi guru-murid yang tak memadai terkait dengan materi belajar, serta ragam penugasan yang tidak menimbang kondisi murid.

       Pada masa pandemi seperti sekarang ini, kita dihadapkan pada pilihan yang memang sulit. Satu pilihan kita diminta untuk menunggu situasi kembali normal, atau pada satu pilihan lain kita melakukan perubahan perubahan di dunia pendidikan, khususnya pelaksanaan pembelajaran.

       Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengatakan bahwa prinsip kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19. Itu artinya sekolah dan guru diminta untuk bagaimana berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaraan. Dalam segi inovasi pembelajaran barangkali banyak  sekolah dan institusi pendidikan yang sudah melaksanakannya. Akan tetapi kita lupa bahwa dampak pandemi Covid-19 ini secara psikologis akan sangat menganggu kejiwaan peserta didik.

       Menurut Dr. Penny Handayani, M.Psi., Psikolog sekaligus Dosen Psikologi Unika Atma Jaya menjelaskan bahwa dampak Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap psikologis peserta didik. Beberapa diantaranya adalah transisi cara pembelajaran yang berbeda dengan cara pembelajaran di rumah dengan di sekolah, perasaan takut akan kegagalan akademis, prokrastinasi (menunda-nunda) dalam pengerjaan tugas, kesulitan dalam penyesuaian diri secara sosial, kesulitan menyeimbangkan kesehatan dan kehidupan sosial dengan aktivitas belajar, dan kurangnya memahami diri sendiri.

       Dr. Penny menjelaskan ada tiga strategi dalam membantu siswa membangun keberhasilan akademik, yaitu: Pertama, kenali diri. Hal ini bertujuan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, sumber motivasi dan hal yang menghambat dalam diri peserta didik. Peserta didik harus mengetahui kondisi fisik yang kuat/ lemah, pelajaran yang dirasa mudah/ sulit, keterampilan yang dikuasai/ belum dikuasai dan gaya belajar yang sesuai/ tidak sesuai. Selain itu, dukungan orang terdekat dan tidak menunda sesuatu juga menjadi faktor penting bagi peserta didik.

       Kedua, tentukan target yang ingin dicapai. Menentukan target dapat memberikan arah apa yang harus dilakukan, modal apa yang harus dimiliki, mana yang harus diprioritaskan. Selain itu, hal ini dapat memacu semangat dan motivasi untuk terus berusaha serta mendorong perkembangan diri menjadi lebih baik.

       Ketiga yaitu kelola diri. Ini merupakan salah satu faktor penting untuk mengontrol pikiran, emosi kesehatan, dan waktu. Pengelolaan diri ini meliputi apa yang dipikirkan seperti hal positif/ negatif, pengendalian emosi, pola kesehatan, dan manajemen waktu.

     Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa resiliensi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi resiliensi antara lain spritualitas, selfefficacy, optimisme, self esteem. Sedangkan faktor ekstrenal yang mempengaruhi resiliensi adalah dukungan sosial. Berangkat dari kondisi tersebut diatas alangkah pentingnya kita menanamkan pengetahuan tentang resiliensi terhadap peserta didik, agar mereka siap bertahan dalam menjalani proses pendidikan yang harus mereka hadapi.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top