PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Print Friendly and PDF

PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA 

Oleh : Wening Hidayati

SMA Muhammadiyah 2 Manyaran, Wonogiri Jawa Tengah

Wening Hidayati



       Matematika  merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di satuan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, baik itu sekolah umum maupun  kejuruan. Matematika mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir manusia. Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika memegang  peranan penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

       Salah satu tujuan dengan adanya pembelajaran matematika di sekolah yakni siswa  diharapkan mampu menjadi manusia yang memiliki kemampuan berpikir matematis. Yang dimana kemampuan berpikir matematis ini cakupannya luas dan sangat dibutuhkan di abad 21 yang penuh dengan tantangan perkembangan zaman. 

       Apalagi sekarang sudah memasuki era society 5.0 dimana manusia menjadi komponen utama dalam berinovasi untuk meminimalisir kesenjangan atau masalah yang terjadi. Sayangnya di Indonesia sendiri masih banyak dijumpai permasalahan dalam pembelajaran matematika. Masalah umum dalam pembelajaran matematika diantaranya rendahnya peringkat kemampuan matematika di ajang internasional yang sudah diadakan oleh PISA, rendahnya nilai matematika pada ujian akhir dibanding mata pelajaran  lainnya, banyaknya miskonsepsi yang dialami siswa, dan rendahnya minat siswa  terhadap pembelajaran matematika.

       Matematika sendiri merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan  persentase jam pelajaran yang paling banyak dibanding mata pelajaran yang lain. Ironisnya, matematika termasuk pelajaran yang tidak disukai sebagian besar siswa. Bagi mereka pelajaran matematika cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati bahkan kalau bisa dihindari. Masalah tersebut bukan hanya stigma, melainkan realita yang ada.

       Ketakutan yang dialami siswa ketika pembelajaran matematika tidak datang  begitu saja, melainkan pasti ada penyebabnya. Dari mulai referensi bacaan hingga guru yang mengajar, memang rendahnya minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika itu disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengemas dan menyajikan materi sehingga banyak siswa yang  sama sekali tidak tertarik terhadap matematika.

       Jadi guru  harus memperbaiki dan berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi  permasalahan tersebut setidaknya siswa merasa senang dan bergairah dalam pembelajaran matematika.

       Hingga saat ini guru-guru, para peneliti, tokoh pendidikan, dan akademisi  berupaya untuk mereformasi pendidikan matematika agar ada peningkatan kualitas  pembelajarannya baik itu melalui metode pembelajaran, model pembelajaran yang  digunakan, atau bahkan media pembelajarannya. Oleh karena itu, guru sebagai pemegang  kendali atas masalah ini harus ditingkatkan kompetensi dalam mengajarnya.

       Untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta profesionalisme guru dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: menempuh studi lanjut dengan tujuan untuk mendalami pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar; mengikuti pelatihan tentang kependidikan dalam rangka meningkatkan kualitas dalam mengajar; melakukan  penelitian tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi, atau dengan opsi lain yaitu membaca jurnal ilmiah yang terpublikasi sebanyak-banyaknya; dan mengikuti MGMP  untuk bisa saling berbagi informasi atau bertukar pikiran sesama guru lainnya. Disamping meningkatkan kompetensi mengajar, guru harus berupaya  meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Apabila dalam proses pembelajarannya bagus, maka akan menghasilkan output yang berkualitas. 

       Adapun beberapa usaha yang  dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, yaitu:  meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika; menggunakan  model pembelajaran yang tepat; memaksimalkan media pembelajaran.

       Motivasi belajar merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh setiap siswa  supaya punya tujuan dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,  bisa dimulai dengan meningkatkan kompetensi kepribadian yang dimiliki guru. 

       Untuk mengajarkan mata pelajaran matematika tidak boleh asal-asalan karena  sifat matematika yang abstrak justru membuat siswa sulit memahaminya. Oleh sebab itu, dibutuhkan model pembelajaran yang memang sesuai dengan materi yang akan  disampaikan. Selain itu, hal yang penting adalah menanamkan konsep matematika yang jelas  dari awal. Sehingga, siswa paham mengenai definisinya, teorema, bahkan aksiomanya. 

       Dengan hal itu, akan mengurangi miskonsepsi siswa terhadap materi. Memahami definisi  sangat penting karena jika siswa mendapati soal yang sebelumnya belum pernah ditemui, untuk menyelesaikannya siswa dapat menghubungkan dengan definisi yang ada. 

       Agar  siswa mampu memahami konsep dengan baik alangkah baiknya melibatkan langsung  siswa dalam permasalahan matematika di dunia nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, oleh karena itu dibutuhkan media  pembelajaran baik itu media manipulatif atau media berbasis ICT. Terdapat beberapa fungsi dari media pembelajaran, yaitu sebagai fasilitas pembelajaran yang  digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top