FKIP Univet Bantara Selenggarakan FGD Redesain Kurikulum MBKM

Print Friendly and PDF

Pelaksanaan FGD Redesain Kurikulum MBKM diselenggarakan FKIP Univet Bantara Sukoharjo.

FKIP Univet Bantara Selenggarakan FGD Redesain Kurikulum MBKM

Sukoharjo- majalahlarise.com - FKIP (Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Veteran Bangun Nasantara (Univet Bantara) Sukoharjo menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) Redesain Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), bertempat di Hotel Tosan. Jumat (24/9/2021).

Dekan FKIP Univet Bantara, Drs. Toni Harsan, MH saat ditemui disela-sela kegiatan menyampaikan Focus Group Discusion ini diselenggarakan untuk membahas tentang redesain kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbuddikti melalui Menteri Nadiem Makarim.

"Program MBKM ini mahasiswa punya hak untuk belajar di luar kampus selama tiga semester. Ini sesuai program Kementerian bahwa mahasiswa jangan sampai ibaratnya belajar di kolam renang di kampusnya tetapi mahasiswa harus belajar di kolam yang lebih luas. Sehingga nantinya kalau di dunia kerja dia sudah punya kesiapan yang lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk mendukung hal tersebut merancang kurikulum menyesuaikan dengan aktivitas-aktivitas. Sehingga kampus memberikan hak kepada mahasiswa selama tiga semester belajar di luar.

Baca juga: KKN Univet 2021, Membuat Wadah Handsanitizer Injak

"Ada kegiatan yang dimungkinkan diambil oleh para mahasiswa untuk MBKM antara lain pertukaran pelajar, magang di dunia kerja atau di dunia industri. Kemudian asistensi mengajar di sekolah, melaksanakan riset, kegiatan kemanusiaan. Sehingga mereka bisa punya peluang untuk mengambil itu, dan kegiatan itu terkonversi ke mata kuliah yang ada di program studinya masing-masing," paparnya.

Disinggung setelah pelaksanaan FGD ini, Toni Harsan mengatakan para Dosen di Program Studi menyusun meredesain ulang kurikulum yang sudah ada, tidak mengganti ulang tetapi hanya meredesain untuk menentukan mata kuliah apa yang dapat dan akan ditawarkan kepada program studi lain dalam Universitas maupun di luar Universitas.

"Kita harus menyusun kira-kira mata kuliah apa yang paling tepat untuk dikonversi termasuk aktivitas mahasiswa seperti apa sesuai dengan capaian CPL program studi yang bersangkutan," katanya.

Disampaikan pula, mahasiswa boleh ikut program pertukaran pada semester empat sampai lima. Selain itu penerapan kurikulum MBKM sudah dimulai tahun ini. "Kita sudah melaksanakan MBKM karena masih belum tertata maka dengan kegiatan ini kita lebih terstruktur," ujarnya.

Melalui MBKM, menurut Toni Harsan bahwa mahasiswa akan mempunyai tambahan wawasan yang lebih luas. Karena mahasiswa mengetahui bagaimana pembelajaran di luar kampus, di dunia industri, di dunia kerja, di sekolah, di masyarakat, riset atau proyek kemanusiaan.

"Mahasiswa mempunyai nilai tambah baik itu hard skill maupun soft skill karena mereka punya wawasan luas," ungkapnya. (Sofyan)


Baca juga: Alpha Amirrachman, Terus Kembangkan Profesionalitas Guru


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top