MODEL AKSI INSIDEN BERBASIS TEAMS TINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DI MASA COVID-19

Print Friendly and PDF

MODEL AKSI INSIDEN BERBASIS TEAMS TINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DI MASA  COVID-19 


Oleh: Lilis Kurniati, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Jatiroto, Wonogiri, Jawa Tengah

Lilis Kurniati, S.Pd.


       Mewabahnya Covid-19 merupakan masalah dunia sehingga perubahan tatanan dengan kurun waktu yang tidak bisa ditentukan. Sementara itu, pendidikan harus tetap berlangsung. Pembelajaran daring adalah salah satu alternatif pembelajaran pada masa Covid-19 ini. Seiring perkembangan zaman, tugas guru untuk meningkatkan kualitas siswa tidak bisa berjalan mulus. Guru mendapat tantangan berat. Tantangan menghadapi abad 21, masa era digital, guru harus profesional memanfaatkan teknologi digital terutama dalam pembelajaran di masa Covid-19 ini. Guru harus mampu memandu siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

       Secara umum pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemamapuan berkomunikasi secara efektif, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia, menikmati dan memanfaatkan karya sastra, serta menghargai dan membanggakan karya sastra. Dalam kehidupan sehari-hari bahasa digunakan untuk berkomunikasi baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencapai empat segi (1) keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking skills), (3) keterampilan membaca (reading skills), (4) keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu memiliki hubungan yang erat sekali dengan keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. 

       Dalam belajar bahasa perlu dikembangkan metodologi pembelajaran bahasa secara cermat sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi siswa. Metodologi dalam pengajaran bahasa  mengacu pada prosedur dan aktivitas yang akan digunakan untuk mengajarkan silabus agar memudahkan  dalam mengajar bahasa. Seorang guru selalu berusaha menggunakan metode mengajar yang paling efektif dan memakai alat atau media terbaik. 

       Kemampuan menulis teks eksplanasi  pada siswa kelas VIII E SMPN 1 Jatiroto semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 terbilang rendah khususnya kompetensi dasar (KD) 4.10 Menyajikan informasi dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan. Berawal dari permasalahan tersebut solusinya yaitu dengan cara menggunakan model Aksi Insiden Berbasis Teams. 

       Penggunaan model Aksi Insiden Berbasis Teams merupakan upaya yang digunakan untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran. Model Aksi Insiden Berbasis Teams merupakan salah satu model yang digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi di masa covid-19 ini. Bagi siswa kelas VIII E SMPN 1 Jatiroto Model Aksi Insiden Berbasis Teams adalah aplikasi alternatif yang yang cocok digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Aplikasi ini bisa mengkoordinir kelas secara keseluruhan. Bisa memberikan tugas kepada siswa secara klaksikal walaupun tidak tatap muka. Aksi Insiden (Akses Intruksi Investigasi, Revisi, Upload, dan Presentasi) terdapat beberapa langkah yang harus dilalui, yaitu guru memberikan perintah lewat Teams dan WA Grup, Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk yang disampaikan melalui Teams dan WA grup, merevisi tugas sebelum dikumpulkan, mengunggah tugas melalui Teams agar dikoreksi oleh guru,dan hasil akhir dipresentasikan dengan mengirim video.  

        Penerapan model aksi Insiden berbasis teams terbukti dapat meningkatkan minat pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VIII E SMPN 1 Jatiroto. Hal ini dibuktikan dengan adanya keaktifan siswa saat mengikuti apersepsi, meningkatkan keaktifan dan perhatian pada saat mengikuti PJJ, meningkatnya kesungguhan siswa saat mengerjakan tugas, serta keantusiasan siswa dan semangat siswa pada materi teks eksplanasi. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP N 1 Jatiroto dimana keberhasilan pembelajaran tersebut yaitu jumlah KKM yang semula 65 % menjadi KKM sebesar 90% telah tercapai.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top