MENUJU SISTEM PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Print Friendly and PDF

MENUJU SISTEM PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Oleh : Arum Cahyanti, S.Pd

SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Nalumsari Jepara

Arum Cahyanti, S.Pd


       Pendidikan merupakan sistem yang berhubungan dengan banyak sistem lain di luar dirinya. Proses pembelajaran yang masih terjadi saat ini masih berupa paradigma lama yang masih mewarnai institusi pendidikan kita. Hal tersebut akhirnya mengakibatkan kesenjangan antara proses pengembangan diri dan belajar peserta didik dan selanjutnya akan bermuara pada kesenjangan dengan kebutuhan masyarakat. Sistem lama tersebut, siswa di arahkan sebagai obyek dalam pembelajaran bukan sebagai individu yang aktif dalam mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya. 

       Saat ini tantangan global pada semua sektor pendidikan mendorong adanya perubahan paradigma ke arah sistem pendidikan yang baru. Dapat dikatakan bahwa sense of belonging dapat menjadi jalan baik bagi perubahan, hal tersebut melibatkan tingkat kesadaran terhadap  masyarakat luas bahwa sejatinya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Semangat, serta komitmen yang kuat dari semua lapisan masyarakat yang akan dapat menguatkan paradigma kea rah sistem pendidikan yang baru. Menjawab tantangan dan kebutuhan global dua aspek dalam sistem pendidikan yang memerlukan perubahan dan pengkajian untuk ditransformasikan ke dalam paradigma baru yaitu metode pembelajaran dan manajemen pengelolaaan pendidikan.

       Pertama, Aspek metode pembelajaran Metode pembelajaran harus bergerak dari pola komunikasi pembelajaran satu arah (jarum hipodermis) menjadi multi arah. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar namun semua adalah sumber belajar. Sebagai guru yang baik seharus nya tidak hanya mengajar, akan tetapi selalu belajar bahkan juga penelitian – penelitian untuk pengembangan kompetensi nya, begitu pula siswa ada baiknya yang belajar dan mengajar. Guru memang sampai kapanpun tidak akan tergantikan walaupun teknologi maju saat ini sudah sangat mungkin terlaksananya pola interaksi multi arah, bahkan saat ini yang sedang ramai yaitu pembelajaran daring. Pembelajaran adalah pertemuan budaya (idiosyncratic response) tidak mungkin semua bisa diperankan oleh teknologi layaknya interaksi antara manusia, meskipun postmodernisme menelurkan gagasan munculnya machinic phylum1.

       Pembelajaran harus meletakkan otonomi dan kontrol belajar pada individu yang belajar dan membumi mampu mencetak generasi menjadi professional learning. Pendidik yang merupakan seorang professional learning bukan sekedar professional teaching akan mampu menghasilkan professional learning karena akan diproyeksikan peserta didiknya. Kebaruan paradigma tersebut menitik beratkan terhadap kompetensi pendidik terhadap sudut pandang, serta keyakinan akan adanya pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik jika individu dapat belajar dan aktif dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri, dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah payung behavioristic

       Kedua, Aspek manajemen lembaga pendidikan Manajemen itu sendiri bergerak dari yang beroperasi sendiri berubah kepada upaya membangun jaringan-jaringan. Sumber-sumber belajar online dalam bentuk jaringan pengetahuan, portal pengetahuan, telelearning, kelas maya, dan bentuk lain akan menggerakkan setiap insitusi menjadi knowledge creator yang produktif, terutama hasil riset. Masing-masing Insitusi pendidikan ada baiknya saling mensupport dan lebih menghargai ke-uniq-an masing masing, tidak perlu memandang institusi lain sebagai kompetitor. Pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai pengelola pendidikan seharusnya bisa lebih kearah fasilitator untuk dapat profesionalisme institusi dan sumber daya manusianya yang akhir-akhir ini justru banyak terkikis oleh program-program yang berbasis proyek. Namun kegiatan ini sebenarnya tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena memang sangat melibatkan dukungan dan peran dari beberapa pihak, diantaranya lembaga pendidikan, pendidik, peserta didik, beserta orang – orang yang masuk dalam sistem tersebut.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top