KONSEP PEMBELAJARAN MENYENANGKAN

Print Friendly and PDF

KONSEP PEMBELAJARAN MENYENANGKAN

Oleh : Ujang Ari Wibowo

SDN 3 Pagutan, Manyaran Wonogiri, Jawa Tengah

Ujang Ari Wibowo


      Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi profesional. Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan cara bermain. 

       Bermain adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Melalui bermain dan berbagai permainan yang menyenangkan, peserta didik dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spritual dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi

       Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar mengajar yang dapat memusatkan perhatiannya secara penuh saat belajar sehingga curah waktu perhatiannya (time on task) tinggi. Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode yang diterapkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal.

       Karena sapaan hangat dan raut wajah cerah memantulkan energi positif yang dapat mempengaruhi semangat peserta didik dalam hal: Menciptakan suasana rileks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Dengan mengatur posisi tempat duduk secara berkala sesuai keinginan peserta didik. Selain itu, ciptakanlah suasana kelas dimana peserta didik tidak takut melakukan kesalahan. Memotivasi siswa, adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. 

       Belajar dipandang sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada pengetahuan, tindakan dan perilaku seseorang. Belajar dikatakan sebagai sebuah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi secara intensif dengan sumber-sumber belajar. Belajar dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dengan sesuatu yang baru. Dengan demikian, makna belajar bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru. 

       Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Artinya, seluruh aktivitas anak memperhatikan sesuatu merupakan proses belajar. Tujuan belajar adalah memperoleh dengan suatu cara yang dapat melahirkan suatu kemampuan intelektual, merangsang keingintahuan, dan memotivasi peserta didik. 

       Pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal. 

      Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah: Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks). Materi yang diberikan relevan tingkat perkembangan anak. Belajar secara emosional, seperti adanya humor dan dukungan semangat. Melibatkan semua indera dan otak kiri (analitis) maupun kanan (sosial). Menantang peserta didik dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari. 

      Menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan di masa pandemik memerlukan tantangan tersendiri, pembelajaran yang biasanya dengan tatap muka berubah menjadi tatap maya, maka perubahan pembelajaran pun dilakukan dengan membuat video pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa tetap merasa belajar seperti tatap muka. 

       Dalam hal ini, penulis membuat video pembelajaran yang dikirimkan melalui media sosial di mana peserta didik dapat mengakses selama jaringan masih ada di sekitar tempat tinggal peserta didik. Bagi peserta didik yang tidak memiliki akses untuk internet, maka video pembelajaran diberikan melalui flashdisk yang dapat dimasukkan ke sambungan USB yang ada di VCD atau di TV. Hal ini penulis lakukan agar semua peserta didik dapat belajar meski tanpa tatap muka.

       Di samping itu, pembelajaran yang menyenangkan dapat juga dilaksanakan secara luring dengan mengelompokkan siswa dan memberikan pembelajaran tatap muka, sama dengan sebelum pandemik hanya peserta didik dibatasi.

        Dengan pembelajaran menyenangkan ini diharapkan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman. Dengan demikian, makna belajar bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Artinya, seluruh aktivitas anak memperhatikan sesuatu merupakan proses belajar. Tujuan belajar adalah memperoleh dengan suatu cara yang dapat melahirkan suatu kemampuan intelektual, merangsang keingintahuan, dan memotivasi peserta didik, Semoga aksi nyata yang saya buat ini dapat berjalan secara konsisten dan bisa juga dikembangkan oleh rekan-rekan guru sejawat.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top