DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Print Friendly and PDF

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Oleh: Anik Murwati, S.Pd 

SMK Ma’arif NU 1 Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah

Anik Murwati, S.Pd


       Di seluruh dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah COVID-19. Hingga saat ini sudah lebih dari satu tahun wabah atau pandemi COVID-19 ini berlangsung. Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi ini. Untuk memutus mata rantai penularan atau penyebaran COVID-19, pemerintah menetapkan peraturan bahwa setiap orang wajib menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Berbagai upaya telah dilakukan agar masa pandemi COVID-19 segera berakhir karena hal ini sangat berdampak pada seluruh sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Di tengah pandemi yang terus melaju, dunia pendidikan harus terus mendapat perhatian khusus agar tidak terdampak buruk. Apabila membahas tentang dunia pendidikan, maka akan membahas masa depan suatu bangsa.  

Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi COVID-19. 

Pandemi COVID-19 telah mengubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran, dimana biasanya dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka, namun sejak pandemi COVID-19 berlangsung berubah menjadi belajar daring (dalam jaringan). Guru, orang tua, dan siswa dituntut untuk bisa menghadirkan proses pembelajaran yang efektif dan aktif walaupun dilaksanakan dari rumah masing-masing. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan aplikasi seperti classroom, video converence, zoom, google meet, maupun WA Group. 

Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan guru banyak. Belum selesainya materi pelajaran yang disampaiakan oleh guru menyebabkan turunnya capaian pembelajaran dan akhirnya kualitas pembelajaran juga menurun. 

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas. Pembelajaran jarak jauh juga membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan smartphone atau laptop yang mengakibatkan anak kurang untuk bersosialisasi di lingkungannya. Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan biaya untuk kehidupan sehari-hari ditambah harus memperhatikan dan mendampingi anak-anak untuk belajar. Mungkin harus menambah pulsa agar anak-anak tetap bisa belajar dengan daring. 

Pandemi COVID-19 ini selain banyak berdampak negatif juga berdampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dampak positif ini dapat menjadi motivasi untuk melewati masa-masa sulit demi mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju seperti yang diharapkan.

Pemerintah telah memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang disebut dengan pembelajaran daring (online). Sistem berbasis teknologi ini tentunya membutuhkan institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk melek teknologi. Ini sangat mempercepat transformasi teknologi pendidikan di negeri ini. Hal tersebut tentunya berdampak posistif karena pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan sejalan denga era revolusi industri 4.0 yang terus berkembang. Banyak bermunculan platform aplikasi pembelajaran online yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif dan mudah. Contohnya fitur-fitur zoo meeting, google meet, Microsoft Teams, dan sebagainya. Selain itu banyak juga lembaga-lembaga bimbingan belajar online menyediakan kursus online gratis atau dengan harga diskon, misalnya Ruang Guru, Zenius, Ruang Belajar, Quipper, dan sebagainya. 

Dampak positif lain adalah selama pandemi ini banyak dilakukan pelatihan bagi guru dengan tujuan memberikan pembinaan guna menentukan metode pembelajaran yang bisa diterapkan pada saat pandemi, yang tentunya berbasis teknologi. Dengan demikian guru menjadi lebih akrab dan melek teknologi. Internet digunakan sebagai sumber informasi yang positif.  Internet tidak lagi hanya digunakan oleh siswa sebagai sarana hiburan atau bermain media sosisal, tetapi juga digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelajaran. Seperti mengakses buku digital, video pembelajaran, dan sebagainya. 

Dampak posistif lain yang cukup penting juga adalah di masa pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya diserahkan kepada guru semata. Orang tua yang menjadi mentor dan pendamping di rumah serta merupakan role model perubahan sikap bagi siswa dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan saat ini. 

Walaupun banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap menghadapi era revolusi industri 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi COVID-19 ini seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. Seperti ada percepatan agar masyarakat lebih maju dengan teknologi internet sekarang. 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top