Mahasiswa BK UNISRI Beri Pelatihan Moral Kepada Remaja Di Desa Sentul, Bekonang

Print Friendly and PDF

Tim PKM Pengabdian Masyarakat Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta saat foto bersama remaja desa Sentul Bekonang.

Mahasiswa BK UNISRI Beri Pelatihan Moral Kepada Remaja Di Desa Sentul, Bekonang

Solo- majalahlarise.com -Tim PKM Pengabdian Masyarakat Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta memberikan pelatihan moral dengan menerapkan layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok yang berkolaborasi antara permainan tradisional dan kupon refleksi sebagai pelatihan moral mengenai cara berfikir remaja sebelum bertindak di dalam kehidupan bermasyarakat, Program ini didanai oleh Universitas, bertempat di Desa Sentul 02/10, Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo. Belum lama ini.

Acara dibuka oleh ketua remaja Desa Sentul, Rochmad Tri Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan sangat senang dengan adanya pelatihan moral dari mahasiswa BK UNISRI ini bisa menambah manfaat dan berpengaruh positif. 

"Kami harap tidak cukup sampai disini tetapi mungkin nanti akan ada pelatihan lagi yang bisa diberikan kepada kami," harapnya.


Baca juga: PKM Prodi Komunikasi Unisri Beri Pelatihan Pemanfaatan Barang Bekas di Panti Asuhan

Menurut ketua tim kegiatan pelatihan, Jihan Sephiani dan beranggotakan Nanda Kardita, Rama Pramunahata, dan Iqbal Syaibani. 

Peserta terdiri dari remaja SMP dan SMA, pelaksanaan selama 6 hari  secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan.  

"Desa Sentul Bekonang ini dipilih karena sikap dan perilaku remajanya perlu adanya peningkatan serta penyeimbangan pemahaman moral dan karakter, kegiatan ini bertujuan agar peserta pelatihan mampu memahami pentingnya moral sebagai dasar perilaku untuk bekal sekarang dan bekal dimasa yang akan datang. 

"Perlunya pemahaman dan pelatihan mengenai pentingnya hidup bermoral dan berkarakter bagi Remaja ini biasanya dicap buruk oleh masyarakat karena sering berkata kasar, pemarah, kurang sikap sopan santun, rendahnya rasa empati dan lainnya," terangnya.


Baca juga: Empat Siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat Raih Juara "Nasional Online Olimpiade Competition"

Untuk membentuk moral remaja dengan mengambil langkah awalnya dengan melatih remaja dalam proses berfikir dan dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk perbuatannya dahulu sebelum mereka bertindak di dalam kehidupan.

Lebih lanjut Jihan menyampaikan bahwa moral dan attitude  merupakan aspek yang penting sebagai bekal untuk menghadapi berbagai macam situasi.

Dalam pemberian materi peserta juga mendapatkan  permainan tradisional seperti bermain congklak, kelereng, dan engklek untuk berlomba mendapatkan kupon refleksi yang berisi bagaimana remaja itu perlu berfikir kritis dalam mengambil keputusan moral sesuai nilai dan norma. 

"Kami berharap dengan  pelatihan ini ketika peserta berada dalam kondisi apapun dapat berfikir sebelum bertindak dan dapat mengentaskan permasalahan moral yang dihadapinya," harapnya.

Sesi Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok, berjalan lancar terlihat peserta begitu aktif menanyakan dan memberikan pendapat satu sama lain mengenai permasalahan moral yang mereka hadapi saat ini.

"Kami dan tim telah memberikan hard file berupa materi terkait moral dan berupa buku panduan untuk membimbing remaja dalam pengaplikasian cara berfikir mengambil keputusan moral yang baik di kehidupan. Pelatiahan moral memanglah proses pendidikan, hasilnya memang tidak instan tetapi pasti ada dampak positifnya, mungkin hasil yang dipetik remaja bisa jadi dikemudian hari," pungkasnya. (Sofyan)


Baca juga: Majelis DIKDASMEN Surakarta Serahkan Tiga SK Pengangkatan Kepala Sekolah


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top