VIRUS CORONA PERUBAH DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Print Friendly and PDF

VIRUS CORONA PERUBAH DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA 

Oleh: Tini Artini, S.Pd.SD.

Guru SD Negeri 1 Kedungrandu Kecamatan Patikraja, Banyumas Jawa Tengah

Tini Artini, S.Pd.SD.


       Wabah virus Corona masih terus menghantui sejumlah negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Kasus yang berawal dari kota Wuhan salah satu kota di Tiongkok, kini sudah sampai di negara Indonesia. Di Indonesia sendiri, kasus berawal pada bulan Februari dari dua orang warga Depok yang menderita menderita batuk dan sesak napas setelah kontak langsung dengan temannya yang merupakan warga negara Jepang. Setelah mendapat kabar bahwa temannya yang merupakan warga negara Jepang  itu positif terinfeksi virus Corona, pihak rumah sakit dan para dokter serta nakes lainnya menyiapkan diri standar perawatan pasien terjangkit tempat dimana kedua warga Depok itu dirawat. Hal ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo dan segenap instansi terkait segera bertindak menyiapkan segala sesuatunya untuk mencegah penyebaran virus Corona agar tidak semakin meluas di Indonesia, baik itu tempat untuk perawatan pasien maupun dokter dan tenaga kesehatan yang menangani virus corona ini.

       Salah satu upaya pencegahan penularan virus corona dalam dunia Pendidikan adalah dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah.  Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID19). Oleh karena itu di beberapa daerah yang memiliki pola Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah mengimbau bahwa guru dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh kepada peserta didik dengan berbagai platform media pembelajaran yang telah tersedia. 

       Beberapa platform pembelajaran secara daring dapat dijadikan pilihan disesuaikan kondisi sekolah masing-masing. Dalam rangka mencapai kompetensi minimum siswa, beberapa program menyediakan konten-konten pembelajaran secara daring yang dapat diakses secara gratis oleh guru, orang tua, dan peserta didik.

       Selama Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah dilakukan, para guru dan Tendik melaporkan aktivitas harian kepada kepala sekolah. Kepala sekolah mengatur jadwal piket sesuai kebutuhan sekolah. Dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan, usia, domisili, hingga kondisi kesehatan keluarga pegawai, serta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah. Penerapan pembelajaran daring dilakukan sejak Senin, 16 Maret 2020. Para guru bekerja dari rumah, dan hanya beberapa guru yang piket bertugas di sekolah dengan tetap memperhatikan  protokol kesehatan. Pembelajaran secara daring (dalam jaringan) merupakan pembelajaran menggunakan teknologi digital diantaranya Google Classroom, Google -Meet, Zoom Meeting maupun Whatsapp. Namun semua ini tetap disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi para peserta didik itu sendiri.

        Penggunaan berbagai aplikasi tersebut di atas harus didukung oleh sarana dan prasarana baik guru maupun para peserta didik. Seperti kepemilikan gawai dan jaringan internet yang stabil. Berbagai platform di atas pun harus  dikuasai oleh guru,  peserta didik dan wali siswa yang mendampingi mereka saat pembelajaran di rumah. Dan para guru dituntut untuk dapat menguasai teknologi terkait pembelajaran agar kompetensi minimum siswa tercapai. Awalnya terlihat berat dan sulit, baik untuk guru, peserta didik, maupun wali siswa. Namun setelah dilaksanakan secara perlahan lama kelamaan mulai terbiasa dan mampu dilaksanakan , walaupun masih jauh berbeda baik proses belajar maupun hasil belajar yang diterima peserta didik jika dibandingkan  dengan saat pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Bagi pemerintah nyawa lebih berharga dari apapun, oleh sebab itu untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas di negara Indonesia selama keadaan belum aman dari virus corona ini pembelajaran tetap dilakukan di rumah. 

       Pada akhirnya, kita hanya bisa berdoa semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan berusaha memutus mata rantai Covid-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan dengan 5 M, yaitu mencuci tangan  menggunakan air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

       Semangat sehat, dan semangat memajukan Pendidikan di Indonesia!



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top