PERAN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DARING

Print Friendly and PDF

PERAN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DARING

Oleh : Ujang Ari Wibowo

Guru SDN 3 Pagutan, Manyaran Wonogiri Jawa Tengah

Ujang Ari Wibowo


       Sebelum pandemi COVID-19 yang menjadikan pembelajaran dilakukan secara daring, literasi digital telah diprediksi menjadi kunci dan pondisi penting dalam bidang pendidikan pada masa depan (Keskin, 2015). Pada saat pembelajaran belum bertumpu pada tatap muka virtual dan diselenggarakan secara daring, hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki literasi digital memiliki sumber informasi yang lebih banyak dan memiliki capaian belajar yang lebih baik (Santoso, 2019). 

       Memasuki masa pandemi dimana pembelajaran dilakukan secara daring, kemampuan literasi digital yang tinggi dapat memudahkan mahasiswa dalam dalam mengikuti setiap proses pembelajaran (yang menggunakan platform yang beragam). Contohnya antara lain kemampuan menghubungkan perangkat ke jaringan internet yang memadai, serta menginstal berbagai perangkat lunak untuk pembelajaran daring. Kedua hal tersebut menjadi kemampuan mendasar agar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran daring secara efektif. Selain itu, literasi digital juga berperan mengefektifkan interaksi dan komunikasi selama proses pembelajaran. Sebagai contoh, kemampuan dalam menggunakan fitur kamera dan mikrofon pada perangkatnya agar mampu hadir dan terhubung secara virtual. Lebih jauh, kemampuan menggunakan perangkat lunak untuk menyajikan teks dan gambar pendukungnya (grafik, ilustrasi, dan sebagainya) berperan untuk mengoptimalkan kolaborasi dan komunikasi dalam pembelajaran daring, yang dijembatani oleh fitur email, online wordsheet dan spreadsheet, serta fitur ‘lampirkan file’ yang ada pada berbagai perangkat lunak. 

       Pada akhirnya, kompetensi literasi digital berperan dalam kemampuan mengakses berbagai sumber pembelajaran yang berkualitas. Selama masa pandemi, mahasiswa memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber informasi yang ada di kampus, sehingga sumber informasi yang mungkin diakses adalah yang berbasis online. Sumber informasi online yang kaya informasi, menuntut mahasiswa untuk mampu mengakses informasi yang berkualitas, sebagai suplemen informasi untuk pembelajaran daring yang diikuti. Hal tersebut sejalan dengan penelitian (McLoughlin, 2011) yang mengemukakan bahwa dalam pembelajaran daring, literasi teknologi terkait dengan keterampilan dalam memanfaatkan lingkungan digital yang kaya akan sumber belajar.

       Secara harfiah, literasi digital dapat didefinisikan dengan menurunkan definisi dari kata ‘literasi’ dan ‘digital’. Literasi didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, sedangkan digital dapat diartikan sebagai format tulisan dan bacaan yang ada pada komputer. Apabila dirangkai, literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan mengoperasikan komputer untuk membaca dan menulis dalam format digital. Lee (2014) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format (teks, gambar, audio, video, dan animasi) dan dari berbagai sumber yang tersaji melalui perangkat elektronik. Sedangkan menurut Deakin University’s Graduate Learning Outcome 3 (DU GLO3), literasi digital didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi untuk menemukan informasi, menggunakan informasi tersebut sebagai input pemikiran, dan menyebarluaskan informasi yang telah diperkaya, melalui platform digital. Sehingga, literasi digital juga melibatkan kemampuan memahami, menganalisis, memberikan penilaian terhadap berbagai informasi yang diterima, serta melakukan evaluasi terhadap informasi tersebut.

       Sementara itu, Commmon Sense Media (2009) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan memanfaatkan teknologi, memaknai dan memahami, serta menilai kredibilitas informasi yang ada pada konten digital. Sedangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeskripsikan literasi digital sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang agar dapat menggunakan komputer dan mengakses konten yang ada di dalamnya dengan benar dan optimal.

       Kemampuan dasar literasi mencakup kemampuan untuk membaca, menulis, memahami simbol, dan perhitungan angka. Pada konteks pembelajaran daring, kemampuan ini dapat berupa kemampuan untuk memahami istilah dan simbol (icon) yang digunakan pada perangkat lunak, membuat suatu file yang berisi teks dan gambar, serta kemampuan membagikan file tersebut melalui platform digital.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top