Dua Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Medali Emas Ajang NASPRO dan 12ASPRO

Print Friendly and PDF

Dua pelajar SMA Pradita Dirgantara meraih medali emas di ajang NASPO dan 12ASPO. (dok Humas SMA Pradita Dirgantara)

Dua Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Medali Emas Ajang NASPRO dan 12ASPRO

Boyolali- majalahlarise.com -Dua siswa kelas X SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Felicia Tiffany Hertada dan Eilmuddin Ahmad meraih penghargaan di ajang National Applied Science Project Olympiad (NASPO) dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) dalam kategori Covid-19. NASPO dan I2ASPO merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA). Kegiatan diselenggarakan dari tanggal 18 – 23 Desember 2020 secara daring.

NASPO merupakan lomba tingkat nasional yang diikuti oleh siswa dari level SD hingga Universitas. Sedangkan I2ASPO merupakan lomba tingkat internasional yang diikuti oleh peserta dari 20 negara pada 2020 ini.

Dalam pers rilis yang dikirim Humas SMA Pradita Dirgantara, Jumat (25/12/2020), menyebutkan Tiffany dan Eilmudin dalam penelitiannya membuat alat perlindungan diri (APD) yang nyaman dipakai bagi tenaga medis yang bertugas menangani Covid-19. Alat tersebut mereka beri nama PC-Box (Personal Protective Equipment Cooler Box). Dengan APD yang mereka kembangkan, maka tenaga medis akan nyaman menggunakan alat tersebut, karena adanya sirkulasi udara yang mengalir dibagian dalam baju APD, sehingga baju APD tersebut dapat dipakai dalam waktu lebih lama.


Baca juga: Fakultas Ekonomi Unisri Hadirkan Owner Gado-Gado Boplo Untuk Tumbuhkan Budaya Wirausaha Dikalangan Mahasiswa

Ide membuat PC-Box tersebut muncul karena mereka prihatin terhadap petugas medis yang harus bekerja dengan APD yang panas dalam waktu yang lama. 

“Dulu saat pertama kali, saya melihat banyak petugas medis yang bekerja diluar ruangan. Lalu terpikirkan seberapa panasnya hal itu sedangkan mereka harus bekerja dengan APD dengan suhu yang cukup tinggi. Akhirnya kami mencari informasi lebih dalam lagi tentang masalah ini dan membuat alat ini dengan tujuan utama membantu para petugas medis,” kata Tiffany.

Menurutnya, persiapan penelitian dan percobaan APD memakan waktu sekitar sebulan. “Tiffany dan Eilmuddin mempersiapkan sekitar sebulan dengan melakukan percobaan pengembangan APD, membuat makalah serta membuat video cara kerja alatnya. Mereka juga mempersiapkan presentasi yang harus dilakukan dalam Bahasa Inggris. Pembimbingan untuk lomba ini sepenuhnya dilakukan secara daring,” ujar Nanang Adi Prayitno, SPd, guru pembimbing penelitian itu.


Baca juga: Mahasiswa Pertanian Unisri Harus Lebih Pintar

Dia mengaku bangga atas prestasi kedua siswanya. “Prestasi ini sekaligus membuktikan bahwa siswa SMA Pradita Dirgantara tetap dapat berprestasi meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Semoga hal ini memotivasi siswa-siswi lain untuk berprestasi," ujarnya.

Selain merasa bangga dapat memenangkan perlombaan ini, Tiffany dan Eilmuddin juga senang karena melalui APD yang mereka buat, dapat membantu para petugas medis. 

“Saya sendiri sudah senang sejak alat ini bisa jadi, lalu ketika bisa memenangkan lomba saya merasa bangga karena alat kami diakui dan bermanfaat untuk orang lain. Memenangkan lomba seperti bonus tersendiri yang membangkitkan semangat untuk melanjutkan inovasi atau menciptakan inovasi baru," katanya.

Eilmuddin menambahkan dirinya tidak akan berhenti di penelitian ini. “Kami berharap inovasi ini tidak berhenti di sini dan bisa dikembangkan sehingga menjadi sebuah produk yang dapat disebarkan ke masyarakat, sehingga inovasi ini bisa menjadi manfaat bagi masyarakat luas," tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, SMA Pradita Dirgantara, Ir Nuryati Istiana menyatakan bangga. “Mereka sudah ada jiwa peneliti dari dulu sehingga mereka melihat keadaan atau situasi, tumbuh ide kreatifnya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dia lihat. Kami bersyukur dan bahagia mempunyai siswa seperti itu. Dia mampu berkolaborasi dengan temannya walaupun dimusim pandemi seperti ini. Semoga bisa menginspirasi siswa yang lain. Siswa yang hebat, guru sebagai fasilitator yang hebat dan orang tua yang memotivasi, semua itu menciptakan suasana kondusif untuk meraih prestasi terbang mendunia," jelasnya. (Sofyan)


Baca juga: TIM PKM-M Unisri Dampingi Strategi Pemasaran dan Branding Home Industri Keripik Tempe




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top