Utamakan Pelayanan Puaskan Konsumen

Print Friendly and PDF


Utamakan Pelayanan Puaskan Konsumen 

Oleh: Sofyan Yuli Antonius 

(Pemerhati UMKM)

Sofyan Yuli Antonius


Konsumen adalah raja. Itulah pepatah yang sering didengar. Pepatah itu memang mengandung kebenaran bahwa apa yang diminta dan diinginkan konsemen, seorang penjual atau produsen haruslah mampu memberi layanan prima dan baik. Ada juga yang mengatakan konsumen adalah bos paling kejam. Mengapa bisa begitu? Karena dia sewaktu-waktu bisa berpindah ke produk lain dan meninggalkan produk kita tanpa ada kata pamitan yang terucap.

Seorang pengusaha terus berusaha bagaimana produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Karena konsumen yang mengerti apakah produk yang dikonsumsi itu berkualitas, bermanfaat atau tidak. Selain itu, konsumenlah yang membayar untuk produk yang diproduksi dan dijual.

Lantas seperti apakah pelayanan yang harus diberikan kepada konsumen? Dalam hal ini penulis memberikan gagasan atau pemikiran yang pernah dialami melalui observasi, bicang-bincang dengan orang lain dan pengalaman penulis sebagai konsumen.

Bagi seorang produsen atau pengusaha memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda membutuhkan pemikiran ekstra keras. Mengapa demikian? Karena konsumen dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Namun begitu ada beberapa hal yang bisa diberikan produsen atau pengusaha maupun penjual agar layanan kepada konsumen bisa maksimal.

Pertama, Layani konsumen setulus hati seperti melayani anggota keluarga ketika membutuhkan sesuatu. Hal ini dapat dilihat bagaimana orang tua ketika menuruti permintaan anaknya. Dengan berbagai cara orang tua berusaha dapat mewujudkan keinginannya agar anak merasa bahagia serta tidak kecewa. Didasari rasa kasih sayang orang tua memiliki kekuatan untuk mewujudkan keinginan anaknya.

Kedua, cepat tanggap apa yang dibutuhkan konsumen. Cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen saat ini menjadi insting bagi para produsen maupun pedagang dalam mengetahui trend pasar apa kebutuhan yang sering dibutuhkan konsumen dapat dijadikan acuan membuat inovasi dan mendongkrak penjualan. 

Ketiga, tidak ada beban dan terus berusaha mewujudkan ketika ada permintaan produk, jasa maupun barang dari konsumen. Sebagai seorang produsen sebenarnya harus tetap berusaha agar keingingan dari konsumen dapat diwujudkan asalkan keinginan itu bersifat wajar dan sesuai dengan kemampuan dari produsen. Kadang ada juga konsumen yang meminta dipenuhi keinginannya tetapi tidak mau pengeluarkan biaya tambahan. Inginnya harga murah kualitas bagus. Perlu diingat bahwa ada pepatah mengatakan ada harga ada barang yaitu kualitas harga juga mempengaruhi kualitas barang. Sehingga produsen biasanya sudah membuat klasifikasi harga sesuai kualitas barang.

Keempat, Ketika ada kritikan atau masukkan dari konsumen yang tidak mengenakan hati dan perasaan dapat dijadikan masukkan tersebut sebagai perbaikan untuk memperbaiki kualitas layanan maupun kualitas produk untuk kedepannya. Sebagian besar sifat manusia tidak suka dikritik atau diberi masukkan. Hal ini dianggap menjelek-jelekkannya bahkan merendahkan harga diri. Padahal kritikan atau masukkan tersebut sebagai wujud dari perhatiannya terhadap apa yang dilakukan sepanjang kritikan dan masukan itu mampu memberi energi positif dan membangun bagi kelangsungan hidup suatu usaha. Dari kritikan dan masukkan ini jadi mengetahui letak kekurangan dan perlu perbaikan yang akhirnya mampu menyempurnakan usaha, produk maupun pelayanan.

Perlu diwaspadai oleh produsen maupun pengusaha jika selama ini ada produk yang dijual di masyarakat maupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen belum ada kritikan atau masukkan dari konsumen. Selama ini kita menganggap produk maupun layanan yang diberikan kepada konsumen bisa diterima padahal konsumen hanya diam saja setelah memakai produk dan layanan yang diberikan. Mereka hanya memakai satu kali saja kemudian pindah ke produk yang lainnya. Ini bisa jadi kerugian bagi sebuah usaha terlebih usaha itu baru saja dibuka. Maka sangat penting sekali ada kritikan dan masukkan membangun dari konsumen. Oleh sebab itulah setiap kemasan produk selalu ditulis kritik dan saran bisa menghubungi nomor yang sudah disediakan atau bisanya disebut dengan suara konsumen.

Kelima, hati dan perasaan tetap senang dan tidak pernah mengeluh selama melayani konsumen. Tetap berusaha hati merasa senang dan bahagia yang sebenarnya secara pribadi ada permasalahan dengan atasan, rekan kerja, keluarga, saudara maupun orang terdekat. Ketika berhadapan dengan konsumen tetap harus dijaga perasaan hati bahagia dan murah senyum. Sebab secara tidak langsung kita juga bisa disebut produk jasa pelayanan yang berada garda depan tetap memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen. (*)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top