TANTANGAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Print Friendly and PDF

TANTANGAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh: Hery Suprayogo, S.Pd.SD

Guru SDN Gentingsari, Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah

Hery Suprayogo, S.Pd.SD


       Pandemi Covid-19 pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019. Beberapa kasus awal terkait dengan pasar basah di Kota Wuhan, tempat klaster pertama infeksi  tercatat sehingga dikenal dengan nama Covid-19. Kini wabah tersebut telah menyebar ke seluruh dunia tak terkecuali masuk juga ke Indonesia. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran Covid -19. Upaya untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteaan sosial semakin dirasakan masyarakat. Pandemi Covid -19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Selain berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat.

       Dalam dunia pendidikan Covid-19 sangat berpengaruh dengan arah kegiatan belajar mengajar. Pola pendidikan berubah yang semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka, menjadi proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 

       Kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar belajar dari rumah dengan sistem online. Sistem pendidikan online tentu tidak mudah karena disamping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang harus disediakan. Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.

       Pandemi Covid-19 menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi,bukan sekedar transmisi pengetahuan, akan tetapi bagaimana pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Tantangan ini menjadi kesempatan bagi pendidik tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar menjadi kompeten untuk abad ke -21. Dalam pendidikan abad ke-21 yang paling penting adalah kemampuan ketrampilan dengan istilah self directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi. Melalui pembelajaran daring hendaknya dapat melatih serta menanamkan kebiasaan menjadi pembelajar mandiri di berbagai kelas. Dalam menyampaikan edukasi pada kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat memahami materi pembelajaran. 

       Dengan ribuan pulau, pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan yaitu bagaimana teknologi dapat digunakan, serta bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dalam kenyataannya tidak semua daerah memiliki akses internet dengan baik, bahkan setiap siswa belum tentu memiliki sarana gawai atau handphone sebagai syarat minimal dalam menggunakan akses internet mengingat kondisi ekonomi yang tidak sama. Hal tersebut menjadikan kendala ketika proses  dalam pembelajaran baik dari segi materi pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik.

       Dengan sistem pembelajaran jarak jauh (Daring) tentu akan timbul beberapa masalah-masalah dalam keberlangsungan proses pembelajaran, baik peserta didik maupun tenaga pendidik diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Akan tetapi banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dampak yang dirasakan memang sangat nyata dan dapat dirasakan dalam dunia pendidikan, namun tidak menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab untuk tidak melaksanakan kegiatan pendidikan. Harapannya Pandemi Covid -19 segera berakhir, sehingga kegiatan pendidikan dapat berjalan secara normal. Seluruh peserta didik dan pendidik bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka, karena ikatan antara peserta didik dengan pendidik tidak bisa digantikan dengan teknologi pembelajaran secara virtual.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top