PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN APLIKASI MICROSOFT TEAMS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH INOVATIF BATURETNO

Print Friendly and PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN  APLIKASI MICROSOFT TEAMS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR  IPA  SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH INOVATIF BATURETNO

Oleh: Laras Windi Artanti, S.Pd

Guru SD Muhammadiyah Inovatif Baturetno, Wonogiri

Laras Windi Artanti, S.Pd


       Pendidikan merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pendidikan, kehidupan manusia tidak akan teratur. Sehingga peran pendidikan bagi manusia adalah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Masyarakat yang berpendidikan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari pada yang tidak berpendidikan. Bangsa yang cerdas pasti masyarakatnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas juga. Untuk itu belajar sangat penting bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Pentingnya belajar untuk belajar (learning to learn) menumbuhkan sikap terbuka terhadap adanya perubahan dan tantangan globalisasi yang semakin modern dan menantang.

       UU no. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

       Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Inovatif Baturetno menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis pada saat pembelajaran belum nampak. Nilai Ulangan harian untuk muatan IPA masih ada yang dibawah KKM (65). Selian itu, hasil studi dokumen daftar nilai siswa menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar pada muatan IPA baru mencapai 60%.

       Berbagai upaya peningkatan keterampilan berpikir kritis tersebut telah dilakukan, namun belum mencapai hasil, karena belum menerapkan model pembelajaran yang memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kompetensi hasil belajar siswa.Berdasarkan hasil kajian pustaka menemukan bahwa model pembelajaran PBL berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kompetensi hasil belajar siswa.

       Untuk memperbaiki proses dan kompetensi hasil belajar tersebut, akan diterapkan model pembelajaran PBL berbantuan aplikasi Microsoft Teams. Diharapkan setelah tindakan pembelajaran dilakukan, rata-rata tingkat keterampilan berpikir kritis mencapai ≥ 70%, berada pada kategori tinggi.

       Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa pengertian dari model Problem Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Menurut Lepinski (2005) tahap-tahap pemecahan masalah sebagai berikut ini, yaitu: a) penyampaian ide (ideas),  b) penyajian fakta yang diketahui (known facts), c) mempelajari masalah (learning issues), d) menyusun rencana tindakan, (action plan) dan  e) evaluasi (evaluation). Sedangkan tujuan pembelajaran PBL adalah mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar peran orang dewasa, keterampilan-keterampilan belajar mandiri.

       Setelah menggunakan PBL hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V  pada muatan pelajaran IPA dapat ditingkatkan melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL)  berbantuan aplikasi microsoft teams.  Dari siklus 1 prosentase 38 %, mengalami peningkatan menjadi 62 %, siklus 2 prosentase 24% mengalami peningkatan menjadi 76%. (*)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top