PEMANFAATAN APLIKASI MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MATERI SENAM IRAMA KELAS XI SMAN 1 PRACIMANTORO

Print Friendly and PDF

PEMANFAATAN APLIKASI MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MATERI SENAM IRAMA KELAS XI SMAN 1 PRACIMANTORO


Oleh: Wahyu Widayat, S.Pd

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri

Wahyu Widayat, S.Pd


       Kejadian Luar Biasa (KLB) pandemi Covid-19 yang melanda dunia, memaksa guru untuk bisa berpikir lebih kreatif dalam pembelajaran. Kejenuhan peserta didik yang setiap hari berkutat dengan ponsel, membuat mereka setengah hati mengikuti BDR (Belajar Dari Rumah). Apalagi jika kondisi itu diperkeruh dengan metode pembelajaran guru yang monoton dan tidak jauh dari S3T (salam, sapa, slide, tugas). Maka wajar jika kemudian, peserta didik memilih PTP dan DDM. Pergi tanpa pesan dan diam-diam mangkir. Di awal jam pembelajaran mereka sekadar muncul di kelas maya, melakukan presensi kemudian menutup aplikasi. Kembali menampakkan diri setelah pembelajaran hampir usai.

       Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah mata pelajaran yang tidak bisa dilakukan dengan cara biasa saja. Fokus utama mata pelajaran ini adalah pada aktivitas fisik. Sebagian peserta didik bahkan menganggap PJOK adalah ajang aktualisasi diri dan sarana refreshing. Maka jadwal PJOK menjadi saat yang paling dinantikan selain jam pelajaran terakhir.

       Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah banyak memberikan dampak yang tidak menyenangkan bagi sebagian peserta didik. Faktor stres dan kebosanan membuat mereka mencari pelarian. Namun, kondisi pula yang memaksa mereka untuk tidak keluar rumah dan berkeliaran di jalanan. Sehingga saat harus di rumah, aktivitas yang paling membuat mereka terhibur hanyalah bermain ponsel. Situasi ini rupanya membuat para pengembang platform dan aplikasi hiburan di dunia maya merasa mendapat angin segar. Mendadak seperti tumbuhnya jamur di musim penghujan. Aplikasi pertemuan virtual dan kelas maya bermunculan, seiring dengan media sosial dalam berbagai macam style dan segmen masing-masing. 

       Salah satunya adalah TikTok. Platform berbasis media sosial yang diblend (mix) dengan video musik. Saat ini ia adalah aplikasi dengan jumlah pengunduh lebih dari 1,5 Miliar unduhan di App Store dan Google Play. Faktanya, para pengguna aplikasi ini, 70 persennya adalah rentang usia 16-24 tahun. Peserta didik kelas X, XI, dan XII termasuk di dalamnya Aplikasi ini seolah membius para remaja usia muda untuk unjuk diri dan berekspresi.  

       Membaca situasi dan peluang ini, maka kami memanfaatkan aplikasi TikTok ini sebagai metode pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan pada materi senam irama. Metode ini dapat dilaksanakan cukup dengan pemasangan aplikasi TikTok di ponsel peserta didik. Begitu siswa membukanya, akan ada ribuan video musik yang bisa dipilih untuk melaksanakan pembelajaran materi senam irama. Di sinilah daya kreatifitas peserta didik dikembangkan. Mereka bebas memilih musik yang sesuai dengan yang disukai, dengan gerakan senam yang sudah ada sesuai materi yang diajarkan.

       Adapun penerapan metode ini dalam pembelajaran adalah dengan model Inquiry Learning yang diskenario sebagai berikut: 

Pendahuluan: Guru membuka kelas maya dengan salam dan berdoa. Peserta didik menjawab salam dan ikut berdoa. Selanjutnya, guru memberikan instruksi pada siswa untuk membuka aplikasi TikTok, dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan peserta didik.

Inti: Guru membuka dan menjelaskan pembelajaran senam irama bagi kesehatan dan kebugaran. Selanjutnya menampilkan video gerakan inti dari senam irama yang harus diikuti oleh peserta didik. Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan instruksi guru sebelum pembelajaran. Siswa melakukan gerakan senam irama sesuai dengan penjelasan guru secara individu, dan menyampaikan arti penting gerak senam bagi kesehatan. Tugas dilaksanakan peserta didik menggunakan aplikasi TikTok. Guru memberikan apresiasi pada siswa yang kreatif dan komentar serta koreksi jika ada kesalahan gerakan pada beberapa video hasil peserta didik.

Penutup: Bersama peserta didik, guru membuat kesimpulan dari materi senam irama. Guru memberikan tugas individu pada peserta didik untuk mengumpulkan video TikTok senam irama sebagai tagihan. Guru menutup pertemuan dengan doa dan salam.

      Penulis memanfaatkan aplikasi TikTok ini karena mengasah kemampuan berfikir kreatif pada peserta didik. Di samping itu, aplikasi ini saat sekarang merupakan aplikasi yang sedang disukai oleh peserta didik. Maka penulis memanfaatkan peluang ini dengan mengintegrasikannya dalam pembelajaran PJOK. Hasil yang diperoleh selama metode ini dijalankan, hampir semua peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kreativitas peserta didik tampak berkembang saat menggunakan aplikasi ini, dilihat dari variasi gerakan yang dibuat oleh peserta didik sendiri dalam penampilan di video yang dikumpulkan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berbasis aplikasi TikTok ini cukup efektif dalam mengembangkan kreativitas peserta didik materi senam irama pada kelas XI SMA Negeri 1 Pracimantoro. (*)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top