PEMANFAATAN ALAT PERAGA SEDERHANA IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, PEMAHAMAN, KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA KARANGANYAR

Print Friendly and PDF

PEMANFAATAN ALAT PERAGA SEDERHANA IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, PEMAHAMAN, KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA KARANGANYAR

Oleh: Triana Ratna Sari, S.Pd

Guru IPA SMP Taman Dewasa Karanganyar Kebumen, Jawa Tengah

Triana Ratna Sari, S.Pd



       IPA adalah sebuah cabang ilmu yang berhubungan dengan cara mempelajari dan mencari tahu alam secara menyeluruh. Dengan demikian, IPA bukan hanya penguasaan materi yang ada di alam atau penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan hasil penelitian. Peserta didik harus terbiasa meneliti dan manganalisis setiap peristiwa yang terjadi pada alam sekitar (Muhamad Samsul Wardani, 2008:1)

       Agar tujuan pembelajaran ditingkat Sekolah Menengah Pertama dapat berhasil dengan baik maka hendaknya guru sebagai pendidik berusaha menggunakan pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman, dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada setiap peserta didik dan mengembangkan sikap serta perilaku kreatif dan inovatif sesuai dengan pembelajaran abad 21 pada peserta didik. Maka dari itu diperlukan sarana dan prasarana belajar yang menunjang dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran, yaitu melalui pemanfaatan sumber belajar seperti alat peraga sederhana khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.  

       Penggunaan alat peraga sederhana merupakan salah satu solusi dari masalah yang ada saat peserta didik melakukan pembelajaran di kelas, sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil pemahaman belajar peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran sederhana atau alat peraga maka konsep zat aditif, adiktif dan psikotropika yang terlihat abstrak dalam sains dapat disajikan dalam bentuk konkret, sehingga lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh peserta didik. Peserta didik akan mengikuti pembelajaran dengan semangat, antusias dan menyenangkan karena secara langsung atau tidak langsung akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Sehingga minat belajar peserta didik akan semakin besar dan siswa akan menyadari adanya hubungan antara benda – benda yang ada disekitarnya. (Resffendi, 1992:140)

       Penulis sebagai guru IPA kelas VIII di SMP Taman Dewasa Karanganyar selalu merencanakan pembelajaran yang menarik kepada siswa seperti penggunaan alat peraga sederhana dengan tujuan peserta didik lebih antusias dalam megikuti pembelajaran dengan manjadikan materi yang abstrak menjadi konkret sehingga lebih mudah dipahami dari pada peserta didik hanya belajar melalui teori dan konsep. Dengan pembuktian secara langsung, disamping peserta didik menjadi aktif diharapkan peserta didik memiliki pemahaman dan ingatan yang baik mengenai pembuktian konsep.

        Dengan data sementara bahwa rendahnya nilai IPA kelas VIII dikarenakan peserta didik kurang antusias terhadap pelajaran tersebut, hal ini mungkin dikarenakan peserta didik kurang tertarik dengan pelajaran IPA atau sarana penunjang lainnya seperti alat peraga tidak digunakan dan tidak dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA dan buku pelajaran maupun bahan ajar kurang memadai, dapat juga karena guru kurang menarik dalam menyampaikan pembelajaran di kelas sehingga peserta didik merasa jenuh. 

       Selain itu dilihat dari hasil pencapaian rata – rata nilai siswa kelas VIII A tentang materi yang sudah dibahas masih tergolong dalam kategori rendah. Masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 70. Hampir 30 % siswa mendapat nilai dibawah 70. Itu artinya penggunaan alat peraga sederhana masih kurang diterapkan dalam pembelajaran. 

       Setelah diadakan refleksi ternyata ditemukan beberapa penyebab yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut: Pengguanaan alat peraga sederhana pada pembelajaran IPA belum maksimal. Siswa cenderung mempelajari konsep materi abstrak sehingga sulit untuk dipahami.

       Oleh karena itu pembelajaran harus memanfaatkan alat peraga sederhana sehingga peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dibahas. Bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga dan yang tidak menggunakan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil pembelajaran dengan menggunakan alat peraga lebih baik dari yang tidak menggunakan alat peraga, hal itu terliaht jelas pada rata –rata nilai pembelajaran. Dari evaluasi pelaksanaan pada penggunaan alat peraga untuk materi zat aditif melalui penyelidikan dan pengamatan cukup efektif karena dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. 

       Dari hasil penilaian hasil belajar diketahui adanya peningkatan nilai hasil belajar yang signifikan. Hal ini dapat dimaknai bahwa penggunaan alat peraga sederhana dapat meningkatkan aktivitas, pemahaman, kraetivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPA di kelas VIII SMP Taman Dewasa Karanganyar. Tidak ada salahnya penulis mengoptimalkan penggunaan alat peraga sederhana dalam setiap pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top