Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Univet Bantara Gelar Webinar Diskusi Ilmiah Probiotik Pakan Ternak Bersama Praktisi

Print Friendly and PDF

 

Dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian saat mengikuti webinar Diskusi Ilmiah Probiotik Pakan Ternak Bersama Praktisi.

Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Univet Bantara Gelar Webinar Diskusi Ilmiah Probiotik Pakan Ternak Bersama Praktisi

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo mengadakan Webinar diskusi ilmiah secara daring mengangkat tema Probiotik Pakan Ternak Bersama Praktisi. Jumat (25/9/2020).

Kegiatan via aplikasi zoom ini diikuti 162 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dengan mengadirkan pembicara Dra. Agnes Heratri, MP (Owner dan Direktur CV. Pradipta Paramita Biotecnology Industry) dan keynot speaker Prof. Dr. Ali Mursyid WM, MP (Guru Besar Program Studi Peternakan Univet Bantara Sukoharjo).

Ketua prodi Peternakan, Sri Karyani mengatakan kegiatan webinar ini merupakan kegiatan webinar keempat yang diselenggarakan oleh program studi Peternakan bertujuan untuk meningkatkan keberadaan Univet terkait akreditasi program studi.


Baca juga: Joko Pudyanto Terpilih Pimpin PGRI Cabang Giritontro Periode XXII Tahun 2019-2024

"Webinar ini membahas mengenai probiotik yang baru pertama kali diselenggarakan. Pentingnya probiotik untuk pakan ternak yang sulit dicerna dengan adanya probiotik ini bisa dicerna dan bisa diserap sehingga produktivitas meningkat," terangnya.

Dijelaskan pula, probiotik berupa organisme yang diberikan campuran pada makanan ternak. Probiotik itu sudah dipasarkan di toko sarana peternakan di mana saja. Bentuk probiotik ada serbuk dan cair.

Sementara itu Prof. Dr. Ali Mursyid WM, MP menjelaskan sudah banyak perusahaan yang memproduksi probiotik dan peternak sudah mencoba dan bermanfaat. Uniknya di Indonesia berbeda dengan negara lain dalam penggunaan probiotik. Kalau di Indonesia terkenal jumlah ternaknya tidak begitu banyak, tapi pemakaian antibiotik itu besar. Padahal pemakaian antibiotik yang terus-menerus bisa mengakibatkan bakteri kebal terhadap antibiotik bersangkutan.


Baca juga: Lagu Kemesraan Tandai Penutupan PKKMB 2020 Univet Bantara Sukoharjo

"Kita misalnya minum amoxilin terus lama-lama bakteri yang ada di tempat kita sudah kebal terhadap amoxilin harus ditingkatkan dosisnya baru bisa membunuh bakteri. Salah satu peran probiotik bisa mengalihkan atau menggantikan fungsi antibiotik sebagai faktor pertumbuhan. Probiotik aman tidak membuat resisten terhadap bakteri yang lain tetapi bakteri patogen tersisih di dalam usus ternak digantikan oleh bakteri dari probiotik. Sehingga penggunaan kebutuhan antibiotik berkurang," paparnya.

Ditambahkan Prof. Ali Mursyid bahwa kondisi peternakan di Indonesia masih kurang penggunaan probiotik terutama pada peternak kecil otomatis itu akan menyebabkan sakit pada ternak lalu dicarikan antibiotik.

"Dengan adanya probiotik akan mengurangi penggunaan antibiotik. Indonesia butuh penanganan probiotik pada peternakan," ujarnya.

Baca juga: LPPM UNS Dampingi Desa Gentan Bulu Wujudkan Desa Geowisata

Disinggung mengenai efek dari penggunaan probiotik, pria yang juga menjabat Rektor Univet ini menjelaskan selama ini efek penggunaan bagus. Namun beli probiotik ada biaya tambahan pada produksi ternak. Selain itu setelah probiotik hidup dalam usus kemudian membuat efektivitas proses pencernaan akhirnya manfaat ternaknya lebih cepat gemuk, makan lebih efisien dan lebih sehat ternaknya hasil akhir lebih menguntungkan meskipun membutuhkan biaya.

"Kekuatan probiotik pada hewan ternak jika probiotik sudah menempel kuat selama tidak mengkonsumsi antibiotik dan substansi yang bisa membunuh bakteri efektivitas, probiotik itu kuat. Jika manajemen peternakan kurang bagus maka pemberian probiotik mestinya lebih sering," katanya.


Baca juga: Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Harus Menjadi Budaya Bagi Para Dosen Unisri

Dalam pemaparan materi, Agnes Heratri menerangkan pemberian probiotik membantu meningkatkan produksi dengan membantu TDN dan ADG naik dan FCR turun. Meningkatkan kesehatan ternak sehingga tahan terhadap serangan penyakit, membantu meningkatkan cercas sehingga lemak berkurang, membantu mengurangi bau kotoran. (Sofyan)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top