AUDIOVISUAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT

AUDIOVISUAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT
Oleh: Hanif Rapsodiningsih, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri
![]() |
Hanif Rapsodiningsih, S.Pd |
Salah satu cara seseorang dapat mengembangkan perasaan, pendapat, dan pengalaman kepada orang lain adalah melalui tulisan. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa orang dapat dengan mudah menularkan gagasan-gagasannya dari generasi ke generasi melalui tulisan yang mereka tulis. Oleh karena itu, tidak heran jika menulis menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang wajib diajarkan di sekolah. Karena menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa.
Keterampilan menulis dalam hal ini menulis teks anekdot masih dirasa sulit oleh peserta didik SMAN 1 Pracimantoro kelas X, yang disebabkan karena kurang berlatih atau kurang terbiasanya peserta didik dalam kegiatan menulis. Hal ini disebabkan karena minimnya kosakata yang dimiliki dan pengetahuan atau khasanah yang dimiliki dan didapat oleh peserta didik.
Untuk itu perlu ditekankan pengembangan dan daya minat peserta didik terhadap menulis kreatif. Peserta didik bisa secara periodikal mengikuti beberapa kegiatan yang berorientasi terhadap pengembangan menulis, baik esay, artikel, maupun cerpen dan puisi dan lain-lainnya. Penguasaan dan gaya bahasa yang terstruktur dirasakan masih menjadi kendala bagi siswa dikarenkann sulitnya menggunakan standard berbahasa atau menulis sesuai dialektika maupun “Grammer” yang mengikat, lain halnya dengan bahasa jurnalis maupun yang dipakai dalam bahasa yang dipakai sehari hari. Perlunya bimbingan dan pemahaman audiovisual terhadap peserta didik untuk menterjemahkan bahasa visual ke dalam teks anekdot seharusnya lebih memperkaya khasanah bahasa lebih luas, agar bisa menterjemahkan tema atau kerangka suatu alat, paparan, narasi yang bisa ditangkap oleh pembaca atau audiens.
Langkah-langkah yang perlu disiapkan saat akan divisualkan kepada peserta didik meliputi, peserta didik diharapkan memperkaya khasanah bahasa nusantara. Peserta didik lebih berorientasi ke dalam gaya bahasa anekdot, dengan cara memperkaya produksi visual yang diterjemahkan ke dalam tulisan baik bahasa lokal (Bahasa daerah) atau bahasa Indonesia yang dituangkan ke dalam teks anekdot. Tanpa meninggalkan struktur bahasa yang kaitannya dengan kaidah EYD, kaidan dan struktur teks anekdot.
Menurut Pennebaker (dalam Komaidi, 2003:54) menyatakan, menulis bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis. Jadi peserta didik yang selama ini merasa kesulitan dalam menulis teks anekdot melalui tayangan audiovisual yang disajikan oleh guru, diharapkan dapat mempermudah peserta didik menulis teks anekkdot dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok yang beranggotakan empat peserta didik. (2) Guru menyajikan beberapa tayangan audiovisual. Karena melihat daya imajinasi dalam menterjemahkan visaulisasi tiap peserta didik berbeda-beda. (3) Peserta didik mengamati tayangan dalam media audiovisual yang disajikan sebagai pemodelan agar peserta didik mudah memproduksi teks anekdot secara tertulis. (4) Peserta didik diberi arahan untuk mengamati tayangan yang disajikan dengan tujuan agar peserta didik mampu menentukan tema tulisan dan topik yang akan dibahas. (5) Peserta didik dituntun untuk mampu menentukan abstraksi, orientasi, krisis dan koda dari tayangan yang disajikan, peserta didik diarahkan untuk bertanya kepada guru dan berdiskusi bersama kelompoknya. (6) Peserta didik mengembangkan kerangka tiap bagian teks anekdot yakni mengembangkan abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda sesuai dengan audiovisual yang disajikan. (7) Peserta didik mengembangkan kerangka karangan dan merangkai bagian-bagian yang telah dibuat menjadi sebuah teks anekdot yang sesuai dengan struktur dan kaidah penulisan teks anekdot. (8) Setelah teks anekdot ini terbentuk, peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil kerjanya secara umum , dan guru mengarahkan peserta didik lain untuk memberikan pendapat dan saran yang membangun. (9) Guru memberikan penegasan materi tentang memproduksi teks anekdot secara lisan kepada peserta didik.
Media audiovisual merupakan bentuk pembelajaran yang terpusat dari peserta didik. Media audiovisual ini merupakan objek yang dilihat oleh peserta didik sehingga mereka merasa terbantu dan lebih antusias dalam pembelajaran. Dengan menggunakan media audiovisual tersebut bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, dengan demikian aktivitas pembelajaran menyenangkan dan materi pun dapat dikuasai oleh peserta didik SMA Negeri 1 Pracimantoro. (*)
Top 5 Popular of The Week
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Devi Ria Agustina, A.Md., AK.dan Setiawan, S.M., M.Si. saat foto di samping karangan bunga dari Presiden RI, Joko Widodo dan keluarga. ...
-
Salah satu siswa saat berdialog dengan ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Setyo Soekarno Siswa SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Workshop di ...
-
Proses casting film Pikulan lan Tali. Pikulan lan Tali, Karya Guru Wonogiri Berhasil Menyabet Juara 3 Festival Film Tingkat Nasion...
-
Beberapa Crew Radio Swara Graha saat foto bersama. Crew Radio Swara Graha Solo Kumpul Lagi Setelah 9 Tahun Berpisah SOLO-majalahlarise...
-
Karawitan SMPN 1 Selogiri saat tampil di acara hajatan pernikahan. Karawitan SMPN 1 Selogiri Banjir Pesanan Untuk Hajatan Warga Wonog...
-
Bintang Iklan Megawati Prabowo tengah foto bersama crew dan artis pendukung, usai melakukan syuting iklan produk krimer di Semarang, Sabtu (...
-
Pemain ketoprak guru saat foto bersama usai pementasan. Ketoprak Guru Meriahkan Puncak HUT ke-22 SMAN 1 Pracimantoro Wonogiri-majalah...
-
Salah satu tayangan video peserta lomba tiktok. Peringati Hari Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, SMAN 1 Pracimantoro Gelar Lomba Literasi W...
-
Mahasiswa KKN Unisri saat membagikan masker kepada masyarakat. KKN Unisri Lakukan Edukasi Pencegahan Covid-19 Di Desa Ngijo Karanganyar- ma...
Tidak ada komentar: