MEMAKSIMALKAN VIDEO PEMBELAJARAN IPA MELALUI YOUTUBE

Print Friendly and PDF

MEMAKSIMALKAN VIDEO PEMBELAJARAN IPA MELALUI YOUTUBE 

Oleh : Nopita Setiawati, S.Pd.Si.

Guru SMP Taman Dewasa Karanganyar Kebumen, Jawa Tengah

Nopita Setiawati, S.Pd.Si.


   Memaksimalkan Video Pembelajaran IPA melalui Youtube

Oleh : Nopita Setiawati, S.Pd.Si.

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak cukup parah oleh Covid-19. Kenyataan ini akhirnya memaksa Kemendikbud mengambil langkah dengan mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan model daring maupun luring. Upaya ini dianggap sebagai langkah terbaik untuk menjalankan roda pembelajaran sekaligus memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun demikian, sampai detik ini belum ada tanda-tanda akan berakhirnya pandemi ini.

Langkah yang ditempuh melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ternyata tidak berjalan mulus. Nyatanya berbagai persoalan turunan pun masih ditemukan, salah satunya terjadi dalam pembelajaran IPA. Hal ini terungkap lewat banyaknya keluhan siswa dan orangtua dengan belajar dari rumah dengan tumpukan tugas, minimnya variasi pembelajaran, yang imbasnya membuat siswa menjadi jenuh (KPAI,2020). Kondisi ini menjadi tantangan berat, karena bertentangan dengan hakikat pembelajaran sains yang sebenarnya.

Menurut penulis untuk meminimalkan berbagai persoalan di atas serta menjaga keberlangsungan pembelajaran sains (IPA) yang sesuai hakikat sains maka dapat dilakukan dengan mulai mencoba hal baru dalam penggunaan media pembelajaran. Upaya ini pertama haruslah guru itu sendiri yang memiliki inisiatif. Pandemi Covid-19 menjadi momentum emas bagi guru mengubah dan menyesuaikan model pembelajaran dari zona nyamannya melalui pengembangan diri dengan berbagai workshop, pelatihan, diklat, maupun seminar pembelajaran sains. Langkah ini dimaksudkan agar guru memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana sebaiknya pembelajaran IPA dengan sistem PJJ dikemas.

Selanjutnya, guru perlu merancang skenario pembelajaran IPA secara mandiri. Upaya ini bertujuan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai kondisi dengan daerah dan potensi yang dimiliki siswa. Yang tidak kalah penting adalah guru harus menghindari pemberian tugas yang hanyamemuat berbagai fakta, hukum, dan teori sains semata berbentuk soal-soal. Yang demikian sesungguhnya adalah belum membelajarkan sains (IPA) secara utuh (Widodo, 2007: Prastyo, 2020).

Skenario pembelajaran yang dirancang guru adalah yang memberikan ruang terbuka bagi siswa untuk melakukan berbagai eksplorasi, pemecahan masalah, sehingga siswa mampu mengembangkan ketrampilan berpikir melalui pendekatan saintifik.

Hal ini dapat diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran sains (IPA) menggunakan video pembelajaran yang lebih maksimal. Pembelajaran daring dilakukan melalui WA Grup Kelas sedangkan secara luring siswa berpraktik secara langsung di rumah dengan orang tua maupun teman. Pada saat jam pembelajaran daring  Guru membagikan link video pembelajaran yang dapat diakses melalui youtube, sebagai contoh video pembelajaran IPA yang disusun oleh penulis ; https://www.youtube.com/watch?v=6QhAZ0HU_xU&t=197s. Video pembelajaran ini berisi materi dan penjelasan dari guru. Diharapkan melalui video pembelajaran siswa lebih mengerti dan memahami konsep IPA yang akan dipelajari dan tidak merasa bosan. 

Dengan aplikasi youtube dapat dimaksimalkan penggunaannya , guru perlu menyiapkan video pembelajaran yang telah dibuat kemudian diposting ke youtube. Selain penggunan gratis dan tidak dibatasi maka kreativitas guru sangat diperlukan dalam menghadirkan video pembelajaran sains (IPA) yang kreatif, inovatif, dan interaktif. Mudah-mudahan dengan adanya video pembelajaran apa yang sudah direncanakan oleh guru dapat tercapai tujuan pembelajaran untuk para siswanya.

Selanjutnya pada jam pembelajaran luring dimana siswa dapat mengerjakan tugas pengamatan yang dapat dijumpai disekitar rumah, kemudian dituliskan dalam Lembar Kerja (LK) yang sudah diberikan guru melalui google form. 

Melalui aktivitas di atas guru memberikan ruang untuk siswa mengasah tiga kompetensinya, yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Pengetahuan dicapai dengan memperkaya siswa melalui video pembelajaran, lewat bacaan yang diakses dari berbagai sumber. Siswa juga dilatih mengembangkan sikap ilmiahnya seperti jujur, rasa ingin tahu, kritis, tekun, pantang menyerah, dan tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penilaian belajar pada materi IPA yang disampaikan melalui video pembelajaran diketahui jumlah siswa yang mencapai KKM (nilai 70) sekitar 70% dari 25 siswa. Hal ini dapat dimaknai bahwa video pembelajaran dapat menarik minat dan motivasi siswa khususnya bagi siswa dari penulis yang berada di kelas VII SMP TAMAN DEWASA KARANGANYAR. Tidak ada salahnya penulis mengajak khususnya guru IPA untuk memaksimalkan dalam membuat video pembelajaran di youtube.



    


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top