PEMBELAJARAN TATAP MUKA SUDAH DIRINDUKAN OLEH SISWA

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN TATAP MUKA SUDAH DIRINDUKAN OLEH SISWA

Oleh: Kasiyem, S.Pd
Guru SD Negeri Girimulyo Jatipurno, Wonogiri Jawa Tengah

Kasiyem, S.Pd



       Sulit disembunyikan, para siswa sudah rindu dengan bapak/ ibu guru, teman dan lingkungan sekolahnya. Biasanya mereka bisa langsung belajar dengan para gurunya, bermain dengan teman-temannya, sekarang hanya bisa belajar dari rumah saja. Lebih dari delapan bulan lamanya mereka tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka akibat dampak penyebaran pandemi COVID-19.

       Dampak penyebaran pandemi sangat berpengaruh sekali terhadap pendidikan. Salah satunya adalah tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka di lembaga pendidikan. Hal ini sangat merugikan guru dan siswa, karena pembelajaran jarak jauh yang disarankan memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu kurangnya sarana dan prasarana guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua siswa memiliki handphone android sebagai alat pendukung dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Oleh karena itu, proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan tidak efektif. Sehingga membuat proses pembelajaran tidak berjalan lancar. Hanya sebagian siswa saja yang melakukan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh perlu dukungan dari orang tua supaya bisa terlaksana. Kadang orang tua sendiri ada yang mengeluh dengan tugas anaknya. Dengan minimnya kemampuan para orang tua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan. Namun, dengan pembelajaran jarak jauh diharapkan para orang tua untuk mengerti bahwa tugas seorang guru itu tidak mudah.

       Sekarang ini sebagian besar siswa merindukan pembelajaran tatap muka. Diantaranya siswa rindu dengan hal-hal berikut: Papan Tulis. Melihat papan tulis siswa merindukan catatan atau coretan-coretan dari gurunya. Kadang tulisannya tidak jelas. Siswa pasti bertanya, “Bu, tulisannya enggak kelihatan!”. Semenjak menerapkan pembelajaran jarak jauh yang siswa tidak lagi melihat papan tulis tetapi lembaran-lembaran tugas melalui handphone android.

      Meja dan Bangku Sekolah. Ketika guru tidak ada atau pada saat jam istirahat siswa mengalihkan fungsi meja dan bangku sekolah untuk tidur. Padahal meja dan bangku sekolah hanya diperbolehkan untuk menulis dan belajar saja. Walaupun tidur di rumah lebih nyaman diatas kasur yang empuk, siswa merindukan hal-hal tersebut.

       Kertas Ulangan. Kertas ulangan disukai siswa apabila mendapat nilai bagus, sebaliknya akan dirobek apabila mendapat nilai jelek. Ketika ulangan, kertas ulangan tidak hanya digunakan untuk jawaban soal saja tetapi ada juga yang hanya berisikan lingkaran saja disebabkan jawabannya tidak bisa. Semua itu dirindukan oleh siswa sekarang ini.

       Kantin. Kantin menjadi tempat yang paling dirindukan oleh siswa. Masakan-masakan ibu kantin yang menjadi favorit siswa disaat jam istirahat. Bahkan saat jam belajar mengajar masih dilakukan kantin juga dipenuhi oleh siswa untuk duduk-duduk bersama teman-teman. Ada juga yang mengerjakan tugasnya di kantin alasannya mereka belajar sambil makan, katanya.

       Mereka berharap pandemi COVID-19 cepat berakhir. Sehingga mereka bisa berkumpul lagi di sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Mereka merasa pembelajaran tatap muka lebih mudah dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh. Kalau ada masalah dalam pembelajaran siswa bisa langsung bertanya, berdiskusi serta mendapatkan jawaban langsung dari guru pada waktu itu juga.

       Gurauan dengan teman-teman juga sudah dirindukan siswa. Mereka bisa saling bertukar pendapat tentang pelajaran dan tidak perlu menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Mari sama-sama kita berdoa semoga harapan siswa-siswa kita terkabul untuk segera bisa mendapatkan pembelajaran tatap muka di sekolah.





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top