DAMPAK BERMAIN GAME BAGI ANAK-ANAK

Print Friendly and PDF

DAMPAK BERMAIN GAME BAGI ANAK-ANAK

Oleh: Sri Sulastri, S.Pd.S.D

Guru SD Negeri 1 Beteng Kecamatan Jatinom, Klaten Jawa Tengah

Sri Sulastri, S.Pd.S.D


Anak-anak cenderung menyukai hal yang menyenangkan termasuk main video game. Hal itu membuat anak-anak sering kali menghabiskan banyak waktu untuk bermain game, bahkan sampai kecanduan. Sebenarnya boleh saja jika membiarkan si kecil sesekali bermain game untuk mengisi waktu. Namun, hal ini bisa memicu dampak yang tidak baik jika dilakukan terlalu sering.

Nyatanya, ada beberapa dampak yang bisa muncul akibat anak-anak sering main game, termasuk dampak kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kebiasaan menghabiskan waktu bermain game bisa membuat Si Kecil mengalami kecanduan yang ditandai dengan merasa gelisah dan mudah marah apabila tidak diijinkan bermain, susah berhenti main game, tidak peduli dengan orang sekitar, hingga muncul gejala penyakit seperti migraine atau mata lelah.

Dampak Keseringan Main Game

      Terlalu sering main game, apalagi sampai membuat anda tidak melakukan aktivitas lain, bisa memicu berbagai macam dampak buruk, antara lain:

Kesehatan mata terganggu

       Menatap layar komputer atau gsdget terlalu lama saat bermain game otomatis akan membuat kesehatan mata anak menjadi menurun. Mulai dari mata lelah, minus bertambah, sampai kerusakan syaraf mata.

Gangguan Motorik

       Hanya duduk saja seharian bermain game membuat anak jadi kurang banyak bergerak. Saat bermain game, anak tanpa sadar duduk membungkuk atau tiduran. Posisi duduk ini Akibatnya, lama kelamaan kemampuan motorik Si Kecil akan menurun, sehingga pertumbuhan badannya tidak maksimal dan akan beresiko mengalami obesitas.

Nyeri Sendi

       Bukanlah posisi duduk yang sehat, jika anak duduk dalam posisi yang salah terlalu lama, itu bisa membuat ototnya terasa kaku dan nyeri sendi.

Menurunkan Tingkat Konsentrasi Anak

       Menurut penelitian, kecanduan bermain game bisa membuat anak mengalami gangguan konsentrasi. Ketika anak senang bermain game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel didalam otaknya hal ini mengakibatkan konsentrasi anak menurun, sehingga ia mudah lupa dan gagal fokus. Paparan radiadi dari perangkat elektronik juga bisa melemahkan konsentrasi anak.

Anak Kurang Bersosialisasi

       Usia praremaja yang kecanduan bermain game biasanya akan lebih memilih bermain komputer di rumah daripada bermain di luar bersama teman-temannya. Akibatnya anak akan menjadi canggung atau kurang cakap jika harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Masalah Komunikasi

       Tidak hanya kemampuan bersosialisasi saja yang bermasalah, anak yang kecanduan game juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan hanya sekedar mendengarkan dan memberikan respons perkataan orang lain, tapi juga termasuk membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.

Anak Menjadi Lebih Agresif

       Anak yang kecanduan bermain game yang mengandung unsur kekerasan, seperti perang-perangan, pertarungan, dan lain sebagainya. Biasanya akan lebih agresif dan memiliki emosi yang tinggi. Meski begitu, sebenarnya bermain game juga bisa memberi mamfaat untuk anak, termasuk membantu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kreatifitas. Maka dari itu, penting bagi ayah dan ibu untuk lebih bijak dalam memberikan ijin anak bermain game, bukan malah melarangnya sama sekali.

Tips Untuk Menghindarkan Anak dari Kecanduan Bermain Game Online

      Jika anak menunjukkan gejala kecanduan main game dan mulai mengganggu, mintalah Si Kecil untuk membatasi atau mengurangi waktu main game, jika butuh saran ahli untuk mengatasi kecanduan game pada anak, coba pakai aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi psikolog atau psikiater melalui Vidcol Voice Call atau Chat.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top