KARAKTER BERLANDASKAN KEBUDAYAAN

Print Friendly and PDF

KARAKTER BERLANDASKAN KEBUDAYAAN

Oleh: Sarmiyati, S.Pd

Guru SDN Sanggang 01, Sukoharjo Jawa Tengah

Sarmiyati, S.Pd


       Pendidikan hal yang sangat penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun negara yang maju. Selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.

       Berbicara tentang pendidikan karakter sebetulnya bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan di Indonesia, sejak lama pendidikan karakter ini telah menjadi bagian penting dalam misi kependidikan nasional walaupun dengan penekanan dan istilah yang berbeda. Saat ini, wacana urgensi pendidikan karakter kembali menguat dan menjadi bahan perhatian sebagai respons atas berbagai persoalan bangsa terutama masalah dekadensi moral seperti korupsi, kekerasan, perkelahian antar pelajar, bentrok antar etnis dan perilaku seks bebas yang cenderung meningkat. Fenomena tersebut menurut Tilaar (1999:3) merupakan salah satu ekses dari kondisi masyarakat yang sedang berada dalam masa transformasi sosial menghadapi era globalisasi.

       Dengan adanya globalisasi problematika‎ menjadi sangat kompleks. Globalisasi disebabkan perkembangan ‎teknologi, kemajuan ekonomi dan kecanggihan sarana informasi. Kondisi tersebut diatas telah‎membawa dampak positif sekaligus dampak negatif bagi bangsa Indonesia, Kebudayaan negara-negara Barat ‎yang cenderung mengedepankan rasionalitas, mempengaruhi negara-negara Timur termasuk ‎Indonesia yang masih memegang adat dan kebudayaan leluhur yang menjunjung nilai-nilai ‎tradisi dan spiritualitas keagamaan.

       Proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika yang baik yang harus dilakukan. Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja. Dalam hal inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab. Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan pendidikan karakter (character education).

       Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak-anak penerus bangsa, diantaranya kejujuran. Kejujuran merupakan hal yang paling pertama harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak-anak penerus bangsa karena kejujuran adalah benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilar karakter tentang keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di Negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik-adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid-murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.

       Sekarang mulai banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana cara bersifat terhadap orang tua, guru-guru ataupun lingkungan tempat hidup.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top