Pesakom BPR/BPRS Soloraya Gelar Seminar Outlook Ekonomi 2020

Print Friendly and PDF


Ketua Pesakom 
Wymbo Widjakson (baju putih).

Pesakom BPR/BPRS Soloraya
Gelar Seminar Outlook Ekonomi 2020

Solo-majalahlarise.com-Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris (Pesakom) BPR/BPRS Soloraya,  akan menggelar seminar Outlook Ekonomi 2020: Eksistensi BPR/BPRS di Indonesia. Senin (6/1/2019), bertempat di Swiss Belinn Hotel, Solo
Menampilkan narasumber Chairman Infobank Institute Jakarta, Eko B Supriyanto dan Didik Yochanan dari BPR Restu Grup.

Materi pertama, akan disampaikan, Didik Yochanan,  memaparkan terkait Potret BPR/BPRS Soloraya dan Kiat Mengelola BPR. Sedangkan, Eko B. Supriyanto yang juga Pimpinan Redaksi Infobank akan memaparkan Indonesia Banking Outlook & Eksistensi BPR/BPRS di Indonesia.

Dasar Pemikiran ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan berada pada angka 5,1% pada 2020. Perkiraan tersebut dirilis oleh World Bank dalam laporan kuartalan edisi Desember 2019 pada Rabu 11 Desember 2019. Lead Economist for Indonesia dari World Bank menyebutkan kondisi keuangan global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan international berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia.

Ketegangan perdagangan internasional diperkirakan akan menurun secara bertahap pada tahun depan. Di dalam negeri ketidakpastian politik Indonesia juga semestinya berkurang pasca terbentuknya kabinet pemerintahan yang baru periode 2019 – 2024.

Di dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia, Gubernur BI , Perry Warjiyo optimis prospek ekonomi Indonesia 2020 terjaga dengan momentum pertumbuhan yang tetap lanjut. Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2020 perbankan diprakirakan mencapai 8-10%, pertumbuhan kredit 10 -12 %, sejalan turunnya suku bunga dan membaiknya prospek ekonomi.

Sementara itu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bakal mengahadapi tantangan serius tahun 2020. Alasannya pemerintah bakal menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% menjadi 6% pada 2020 mendatang. Tidak hanya menurunkan suku bunga tetapi juga menaikkan plafon KUR menjadi 325 T, serta plafon pada debitur mikro pun akan ditingkatkan dari 25 jt menjadi 50 jt. Imbasnya adalah segmen KUR tersebut menyasar debitur yang sama dengan BPR yakni mikro. Tantangan sebelumnya yang cukup berat adalah persaingan dengan pinjaman online alias Financial Technology (Fintech) peer to peer lending yang terus tumbuh melesat mencapai 121,76%.
Selain itu,  kesulitan lain yang dihadapi adalah kebutuhan modal. Di dalam POJK no 05/POJK.03/2015 tentang kewajiban penyertaan modal minimum dan pemenuhan modal inti BPR 3 M paling lambat 31 Desember 2019 dan 6 M pada 31 Desember 2024 yang harus segera terpenuhi. Kiranya perlu adanya regulasi dari pemerintah dalam hal ini OJK yang membawa angin segar untuk pelaku bisnis BPR agar bisa menjadi PT (Perseroan Terbatas) Terbuka dengan diberi ijin melakukan perubahan anggaran dasar dimana pemegang saham tidak dibatasi WNI, karena perusahaan Fintech bermodal asing yang unlimited resources dan  operasional diseluruh Indonesia.

"Sehubungan dengan itu, maka kami dari PESAKOM SOLO RAYA ingin mengadakan suatu seminar Outlook Ekonomi 2020: Eksistensi BPR/BPRS Di Indonesia yang dapat membahas berbagai masalah yang terjadi pada perekonomian Indonesia saat ini dan strategi BPR/BPRS dalam menghadapi tahun 2020," ungkap Ketua Pesakom
Wymbo Widjaksono, dihadapan wartawan, Jum'at (3/1/2019).

Lebih lanjut dikatakan Wymbo tujuan seminar untuk mengetahui  perkembangan perokonomian makro. Memahami perkembangan perbankan di tahun 2020. Menentukan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan BPR/BPRS. Terbentuknya industri BPR/BPRS di Soloraya yang sehat dan berdaya saing.

Target dan Sasaran peserta  dari Seminar ini Pemegang Saham BPR/BPRS. Komisaris/Pengawas  BPR/BPRS. Direktur Utama/Direktur BPR/BPRS. Pelaku Jasa keuangan lainnya.

Menurut rencana seminar juga akan dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo dan akan dibuka oleh Kepala OJK Surakarta, serta dihadiri 100 pengurus dan anggota Pesakom Soloraya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top