FLP Jawa Tengah Gelar Seminar Nasional Literasi 2019 di Wonogiri

Print Friendly and PDF

Rosaliana Intan Pitaloka Duta Bahasa Nasional 2018 saat menyampaikan materi seminar. 

FLP Jawa Tengah Gelar Seminar Nasional Literasi 2019 di Wonogiri

Wonogiri-majalahlarise.com-Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Tengah mengadakan seminar nasional literasi 2019 mengangkat tema Milennial Melek Literasi dengan menghadirkan pembicara Rosaliana Intan Pitaloka (Duta Bahasa Nasional 2018) dan Rianna Wati (pengurus FLP Pusat). Bertempat di Gedung SKB Wonogiri. Sabtu (28/12/2019).

Ketua FLS Jawa Tengah, Agus Yulianto mengatakan seminar nasional ini diselenggarakan karena di era milennial saat ini budaya membaca buku teks mengalami penurunan sesuai hasil penelitian yang dilakukan UNESCO bahwa Indonesia masuk peringkat 60 dari 61 negara yang memiliki minat baca buku.

"Orang yang berkunjung ke perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah saat ini sedikit sekali. Padahal pemerintah telah mengeluarkan dana untuk pengembangan perpustakaan pembelian buku. Butuh kerjasama semua pihak, pelaku pendidikan mengajak siswa-siswi berkunjung ke perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengajak budayakan baca buku teks, karena diera digital terlalu sering baca online banyak informasi hoax yang tidak dicek terlebih dulu lalu dibagikan. "Kegiatan ini semoga dapat menginspirasi membangun budaya membaca buku teks," harapnya.

Dalam pemaparan materi seminar, Rosaliana Intan Pitaloka berbagi pengalaman menjadi duta bahasa dan literasi masa kini.

"Membaca dan menulis merupakan literasi dasar. Sedangkan literasi digital yaitu membaca lewat gawai harus pintar-pintar mengelola dan memilih informasi yang begitu banyak. Mulai dari diri sendiri mengatur informasi yang memang diperlukan," ungkapnya.

Lebih lanjut, sebagai duta bahasa, Rosaliana berpesan Tri Gatra Bangun Bahasa yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing.

Sementara itu, Rianna Wati menyampaikan tentang cerdas berliterasi digital yaitu mengajak masyarakat agar cerdas dalam berinteraksi di dunia digital atau media sosial mengingat derasnya arus penyebaran berita bohong (hoax) dan berbagai bentuk pembodohan lainnya di media sosial dewasa ini.

"Ungkapan saring sebelum sharing terus dikampanyekan kepada masyarakat. Upaya lapisan masyarakat untuk mengimplementasikan literasi digital tersebut niscaya akan membuat interaksi di dunia digital media sosial lebih sehat," jelasnya.

Ditambahkan pula, sekarang ini orang lebih suka gawai dibandingkan membaca buku yang menjadi penyebab rendahnya minat baca buku.

"Mulailah berliterasi dari keluarga dengan senang membaca menjadi pembiasaan, melihat film edukasi, belanja buku, diskusi hasil bacaan atau tontonan, menuliskan peristiwa, bijak menggunakan gawai, anak meniru orang dewasa di sekitarnya," terangnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top