PBL TINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBUATAN FORMULA EXCEL

Print Friendly and PDF

PBL TINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBUATAN FORMULA EXCEL

Oleh: Surati, S.Kom.
Guru Bimbingan TIK SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri

Surati, S.Kom.
     Ilmu dalam bidang komputer pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini menjadi ilmu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pada era ini, hampir semua bidang telah menggunakan komputer untuk mengumpulkan dan mengolah informasi yang menuntut para penggunanya untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan untuk mengoperasikannya.
     Dalam dunia pendidikan, perubahan struktur kurikulum 2013 yang menghapus mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dan dirubah menjadi Bimbingan TIK yang pada layanan klasikalnya hanya memiliki alokasi waktu 1 jam pelajaran (45 menit) otomatis berdampak besar kepada berkurangnya kesempatan siswa untuk mempelajari ilmu tentang komputer. Hal ini juga membuat metode demonstrasi yang biasanya digunakan pada mata pelajaran TIK menjadi kurang efektif, karena membutuhkan alokasi waktu yang lebih banyak dan guru yang lebih aktif pada saat pembimbingan. SMA Negeri 1 Pracimantoro yang notabene bukan sekolah yang berada di perkotaan dan siswanya juga berasal dari pedesaan yang masih minim sarana teknologi, ilmu komputer dari yang paling dasar masih sangat dibutuhkan.
     Berdasarkan masalah tersebut, maka layanan Bimbingan TIK Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Pracimantoro untuk kompetensi dasar 3.6 menerapkan pembuatan formula dengan melibatkan fungsi statistik dan teks,  dan kompetensi dasar 4.6 Membuat formula dengan melibatkan fungsi statistik dan teks yang menggunakan software aplikasi Microsoft Excel 2013 dilaksanakan dengan menggunakan metode Problem Based Learning.
     Menurut Hosnan (2014:298) Problem Based Learning adalah "Pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstuktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru". Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu: Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar.
Autenthic problems from the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
     New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
     Learning occurs in small group
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.
     Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak dicapai.
Tahapan dalam metode ini yang pertama adalah guru menjelaskan tujuan pembelajaran, kemudian memberikan informasi sekilas tentang macam-macam fungsi statistik dan teks yang digunakan dalam pembuatan formula ada pada Excel 2013. Selanjutnya guru membentuk kelompok kecil (1 kelompok 2 orang siswa) membagikan lembar kerja siswa untuk mengidentifikasi masalah yaitu kotak mana yang dalam pemrosesannya menggunakan formula yang melibatkan fungsi statistik dan fungsi teks.
     Kedua, guru menggali informasi dari siswa tentang fungsi statistik dan fungsi teks mana yang tepat yang digunakan dalam pembuatan tabel. Siswa kemudian berdiskusi mencari informasi syntax formula dengan melibatkan fungsi statistik dan fungsi text yang tepat untuk mendapatkan hasil yang tepat dan sesuai dengan tabel pada lembar kerja siswa dengan bimbingan dan fasilitasi guru.
     Ketiga, siswa merumuskan formula dengan melibatkan fungsi statistik dan fungsi text yang tepat untuk mendapatkan hasil yang tepat dan sesuai dengan tabel pada lembar kerja siswa dengan bimbingan guru.
     Keempat, siswa membuat workbook yang berisi tabel pada lembar kerja serta menerapkan rumusan formula untuk mendapatkan hasil yang tepat, setelah itu menuliskan hasil pekerjaan praktiknya yang berisi nama cell yang diisi formula dan rumusan formula yang telah dibuat dan dipraktikkan pada lembar kerja siswa.
     Kelima, guru bersama siswa melakukan refleksi dan membuat kesimpulan tentang pembuatan formula dengan melibatkan fungsi statistik dan teks.
     Dengan metode ini, selain dapat membuat siswa lebih aktif dalam mencari informasi tentang syntax formula dengan melibatkan fungsi statistik dan teks pada Microsoft Excel 2013, juga mampu meningkatkan pemahaman siswa untuk menentukan fungsi yang tepat dan membuat formula dengan melibatkan fungsi statistik dan teks yang tepat dalam pengolahan data berupa angka. (*)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top