PEMBELAJARAN PADA MATERI MATERI EXSPRESSION CAPABILITY AND INCAPABILITY MELALUI MEDIA FLASH CARD MAMPU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN HASIL BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN PADA MATERI MATERI EXSPRESSION CAPABILITY AND INCAPABILITY MELALUI MEDIA FLASH CARD MAMPU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN HASIL BELAJAR SISWA 

Oleh: Nur Hakim Festiawan, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Maos, Cilacap Jawa Tengah

Nur Hakim Festiawan, S.Pd


       Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
        Secara luas pengertian pendidikan dilihat dari tujuannya yaitu sebagai sarana untuk mencerdaskan serta mengembangkan potensi dan taraf pola pikir peserta didik. Dengan meningkatnya pola pikir dari setiap peserta didik maka akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan lebih aktif dalam mempersiapkan tantangan kedepannya. Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan idealnya harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi maupun transformasi. Dalam proses belajar mengajar disekolah, seorang guru merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan siswa. 
         Guru sebagai ujung tombak perubahan haruslah berupaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk berperan aktif  sebagai wujud nyata terjadinya proses belajar agar siswa bisa meraih apa yang dicita-citakan. Seorang guru sudah seharusnya tidak hanya mengajar dengan cara mengumumkan (telling) atau hanya pemahaman (understanding) saja, namun para guru dituntut untuk memfasilitasi siswanya untuk berfikir kritis sehingga mereka dapat menjadi siswa yang mampu belajar secara mandiri (independent learners), berfikir maju dan kreatif.  Seiring dengan tanggung jawab  profesional sebagai pendidik dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut  untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta  tujuan akhir  yang diharapkan dapat dikuasai  oleh semua peserta didik (Sanjaya, 2011:2006). Bertolak dari itulah, penggunaan model mupun media pembelajaran merupakan salah satu persyaratan utama. Karena kemampuan dalam menggunakan berbagai model maupun media pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik, baik keberhasilan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 
         Di SMPN 1 Maos, Cilacap, pelajaran Bahasa Inggris merupakan  salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada siswa. Pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan agar siswa mampu berbicara dan berkomunikasi. Pengertian komunikasi dimaksud adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana (Departemen Pendidikan  Nasional, Kurikulum 2004 Standart kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris sekolah Menengah pertama dan madrasah Tsanawiyah, Jakarta 2003,hlm.7.). Pembelajaran Bahasa Inggris tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian  informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemapuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas bahasa Inggris dengan bekerja kelopok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain (Hartoyo:24). 
         Penulis sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Maos, Cilacap kelas VIII pada semester gasal tahun pelajaran 2019/2020 menjumpai masalah ketika menyampaikan  pembelajaran di kelas khususnya saat menyampaikan materi “Exspression Capability And Incapability”, disaat guru menyampaikan materi pertemuan pertama dijumpai beberapa siswa cenderung bosan, jenuh, kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga menurunkan pemahaman, keterampilan dan hasil belajarnya. Penurunan nilai siswa diketahui setelah diadakan test dari 28 siswa kelas VIII hanya 71% siswa yang terampil menguasai materi sehingga mereka mampu mendapatkan nilai rata-rata 84 melampauai batas KKM. Sedangkan 29% siswa belum mampu menguasai materi sehingga perlu bimbingan dan segera diatasi agar tidak berlarut-larut. Setelah penulis melakukan evaluasi, ternyata kesalahan penulis dalam menyampaikan materi pembelajaran pertemuan pertama menggunakan metode  yang kurang sesuai dengan kondisi siswa sehingga kurang menarik dan berdampak pada penurunan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan diatas penulis merubah strategi pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa Flash Card. Media ini dipilih karena dirasa pas dan tepat sesuai dengan materi  yang diajarkan. Proses penyampaian materi melalui  Flash Card penuh dengan permainan yang asik dan menyenangkan sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi, meningkatkan keterampilan, pemahaman, daya serap maupun sikap kritis siswa yang diasah melalui langkah-langkah pembelajarannya.
     Media menurut Hadimarso (2007: 458), adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Pemkaian media dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keinginan dan minat baru dan rangsangan untuk belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap anak. Sedangkan Flash Card menurut Azhar Arsyad (2011:119-120) adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks atau tanda symbol yang mengingatkan dan menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flash Card yang berisi gambar-gamabar benda, binatang dan sebagainya dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya kosa kata. Ketika membaca Flash Card huruf, siswa akan menggunakan indera ganda yaitu indera pandang dan dengar. Arsyad menjelaskan bahwa belajar menggunakan indera ganda pandang dan dengar berdasarkan konsep yang dijelaskan Levie dan Levie akan memudahkan siswa belajar lebih bnayak dari pada hanya dengan stimulus  pandang atau stimulus dengar saja (Azhard A, Media pembelajaran, Jakarta:Rajawali Pers.2004). Kelebihan media flash chard adalah mudah dibawa, praktis, gampang di ingat dan menyenangkan sehingga bisa memotivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
       Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media Flash Card pada materi  Exspression Capability And Incapability yaitu: 1). Guru menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang akan digunakan. 2) .Guru membuka pelajaran dengan berdoa, mengecek kehadiran, kebersihan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian sesuai KI dan KD. 3). Guru melakukan apersepsi dengan merangsang daya ingat dan pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan serta mengaitkan jawaban siswa  dengan materi yang akan disampaikan. 4). Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok heterogen (tiap kelompok belajar terdiri dari 6-7 siswa). 5). Guru mengambil kartu dan menyusun kartu dan dipegang setinggi dada menghadap ke siswa. 6). Guru mencabut satu persatu kartu  setelah itu guru menerangkan. 7). Guru memberikan kartu-kartu yang telah diterangkan kepada siswa  yang duduk di dekat guru untuk diamati secara bergantian dan oleh seluruh siswa. 8). Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memahami materi, mengerjakan secara berkelompok, mempresentasikan berulang-ulang didepan kelas dan kelompok lain menanggapi. 9). Guru menindak lanjuti pembelajaran dengan tanya jawab dan dilanjutkan dengan memberi penguatan materi. 10). Di akhir kegiatan guru mengevaluasi pembelajaran, mengajak siswa untuk merangkum materi, memberikan apresiasi, motivasi dan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
       Siswa merupakan subyek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada siswa. Peran seorang guru saat pembelajaran di kelas sangatlah penting,guru harus mampu dalam memilih, menerapkan  strategi yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan agar proses pembelajaran menarik sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dan tujuan pembelajaran tercapai. Pemanfaatan media Flas chard ternyata mampu meningkatkan motivasi, pengetahuan, keterampilan dan hasil belajar siswa. Terbukti setelah guru menyuruh siswa untuk mengerjakan dan mempraktekkan tugas berbicara didepan siswa mereka telah mampu memahami dan menguasai materi dengan baik dan benar sehingga seluruh siswa kelas VIII telah 100% mampu mendapatkan nilai 90 melampaui batas KKM. Penulis mengajak guru yang lain mencoba, memanfaatkan dan mengembangkan media Flash Card untuk pembelajaran khususnya bahasa Inggris.
            


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top