Spesial Sego Tiwul Ada di Rumah Makan Pondok Degan Giritontro

Print Friendly and PDF

Siap menikmati spesial sego tiwul putih khas Wonogiri. 
Spesial sego tiwul putih khas Wonogiri. 

Spesial Sego Tiwul Ada di Rumah Makan  Pondok Degan Giritontro

Wonogiri-majalahlarise.com-Melintasi jalan lintas selatan Wonogiri antara Pracimantoro-Giritontro, majalahlarise.com ditemani sahabat namanya pak Syarif Aminudin menyempatkan mampir di Rumah Makan Pondok Degan tepatnya di selatan SMPN 2 Giritontro. Karena penasaran bagaimana rasanya menu makanan yang disajikan yaitu spesial sego tiwul makanan khas Wonogiri. Rabu (24/7/2019).

Rasa penasaran semakin bertambah ketika sampai di depan rumah makan terpampang tulisan cukup besar menu makanan yang disajikan antara lain nasi tiwul putih lauk ikan laut, nasi tiwul putih telur dadar ditambah ekstra sambal bawang. Ada juga menu minuman yaitu degan, jeruk, teh, lemon tea, kopi, susu (dingin, hangat dan panas).

Sesampainya di depan rumah makan, majalahlarise.com menuju tempat duduk berupa gazebo disamping rumah makan lalu pesan makanan spesial nasi tiwul putih ikan laut, telur dadar dan minuman lemon tea, teh hangat.

Rasa penasaran sedikit terobati ketika pesanan spesial nasi tiwul putih beserta sambal bawang dan minuman yang dipesan datang. Dari penyajian cukup menarik menggunakan piring dari bambu terkesan masakan khas Wonogiri ditambah ada urapan dan lalapan.

Ternyata enak juga nasi tiwul putih lauk ikan lautnya. Harga cukup murah hanya Rp. 10.000 per porsi.

Seusai makan, majalahlarise.com berbincang-bincang dengan pemilik rumah makan,  Asmidar yang kebetulan bukan orang Wonogiri tapi asli orang Aceh.

"Saya membuka rumah makan ini sejak lima tahun yang lalu. Kebetulan suami asli Wonogiri suka nasi tiwul. Saya membuka rumah makan ini melihat sepanjang jalan antara Wonosari sampai Punung tidak ada yang jualan nasi tiwul. Alhamdulillah bisa mengobati rasa kangen para perantau yang datang ke sini waktu lebaran pasti mampir," tuturnya.

Lebih lanjut, diceritakan setiap liburan bisa menjual 5-10 kilogram sedangkan saat lebaran 10-15 kilogram nasi tiwul. Buka dari pukul 08.00 WIB sampai magrib.

"Pemasaran sampai saat ini bagus. Lewat status WA maupun lewat media sosial facebook menu yang disajikan dishare. Biasanya pengunjung juga memotret dan di upload sendiri di media sosial mereka," ujarnya.

Disinggung mengenai kunci sukses berjualan kuliner,  ia menyampaikan butuh kesabaran dan ketekunan.

"Saya awal buka butuh dua tahun lebih masyarakat mengenal disini ada spesial nasi tiwul. Dalam usaha ini saya dibantu dua pekerja. Saya juga pesan kepada para pengunjung yang kebanyakan pelajar untuk diajak makan ke sini ketika merayakan ulang tahun. Pas ada acara reuni biasanya orang dari Jakarta memotret makanannya dan mengirimnya ke facebook sehingga teman temannya datang ke sini," papar wanita yang tinggal di Sinung, Suci Rt 02 Rw 07 Pracimantoro. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top