Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Jateng 2019 di Univet

Print Friendly and PDF

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, MP saat memberikan sambutan pembukaan KDMI Tingkat Jawa Tengah Tahun 2019.
Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia  (KDMI) Tingkat Jateng 2019 di Univet

Sukoharjo-majalahlarise.com-Univet Bantara Sukoharjo dipercaya LLDIKTI wilayah VI sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Provinsi Jawa Tengah LLDIKTI Tahun 2019 selama tiga hari. Rabu-Jum'at (26-28/6/2019).

Ketua LLDIKTI wilayah VI yang diwakili kepala bagian akademik dan kemahasiswaan LLDIKTI wilayah VI, Sumarno, M.Si dalam laporannya menyampaikan tujuan diselenggarakan kegiatan debat salah satunya memperkuat karakter mahasiswa melalui pemahaman akan permasalahan nasional dan internasional beserta alternatif pemecahannya melalui kompetisi debat.

Peserta debat kali ini diikuti 28 Universitas se Jawa Tengah diantaranya Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Jederal Sudirman, Universitas Sebelas Maret, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Tidar, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Slamet Riyadi, Universitas Muria Kudus, Unika Sugiyo Pranoto,  Univet Bantara Sukoharjo, Uniba Surakarta, Unwidha Klaten, Universitas Surakarta, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

"Nanti setelah kompetisi debat ini  berakhir dan ditentukan pemenang dua tim terbaik dari proses seleksi Jawa Tengah ini akan dikirim ke tingkat nasional," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, LLDIKTI juga memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada segenap tim juri yang selama ini telah membantu pelaksanaan kompetisi debat mahasiswa (KDMI) tingkat Jawa Tengah yang sudah berlangsung dua tahun ini.

Sementara itu, Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr.  Ali Mursyid WM, M.P dalam sambutan pembukaan kegiatan berharap kompetisi debat ini dapat berjalan dengan lancar, tertib sesuai dengan peraturan kompetisi.

"Tahun lalu peserta 15 sekarang 28 itu lonjakan luar biasa. Ini adalah kompetisi tahun ke dua peserta naik tidak terlepas dari fenomena global bahwa orang yang bisa berdebat itu bisa menjadi ajang kewirausahaan. Televisi beberapa malam dalam satu minggu, beberapa stasiun televisi yang menampilkan debat. Mereka dipanggil juga dapat honor. Maka ajang berdebat menjadi modal berwirausaha," paparnya.

Kemudian, Prof. Ali berpesan ketika berdebat tetap mengedepankan kebenaran substansi debat dan kejujuran hati nurani. Sehingga debat yang dilakukan debat terstruktur dan konstruktif untuk bisa menghasilkan simpulan yang bermanfaat khususnya bagi peserta debat umumnya bagi bangsa dan negara.

"Outcome-nya bagi adik-adik mahasiswa atau peserta debat ini bisa memperoleh keahlian yang suatu saat pasti bermanfaat," ujarnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top