Program Pascasarjana UNIBA Selenggarakan Field Study Pada Hotel Harris & Conventions Solo

Print Friendly and PDF

KGPH Puger dari Keraton Kasunanan Solo saat menyampaikan materi tentang Manajemen Strategi Keraton Solo. 

Mahasiswa Pascasarjana UNIBA Surakarta kelas XXV A saat foto bersama di sela-sela kegiatan Field Study. 


Program Pascasarjana UNIBA Selenggarakan Field Study Pada Hotel Harris & Conventions Solo

Solo-majalahlarise.com-Program Studi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta menyelenggarakan Field Study dengan materi implementasi manajemen strategi Hotel Harris Solo dan Manajemen Keraton Kasunanan, bertempat di meeting room Hotel Harris & Conventions Solo. Sabtu (20/4/2019).

Kegiatan sehari ini menghadirkan pembicara KGPH Puger dari Keraton Kasunanan Solo, General Manager Harris Hotel Solo, Yudi Alamsyah. Dihadiri Direktur Pascasarjana UNIBA, Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd, Ka Prodi Manajemen Pascasarjana UNIBA, Suhendro, SE, M.Si, Ak, CA, Dosen Prodi Manajemen Pascasarjana, Dr. H. Bambang Mursito, MM serta16 mahasiswa, 3 dosen, 2 staf UNIBA.

Ketua penyelenggara sekaligus ketua kelas XXV A, Setiawan mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya dan dapat turut menghayati tugas pekerjaan seseorang serta dapat tanya jawab secara langsung kepada Narasumber.

"Kegiatan ini kita harapkan akan banyak menambah pengalaman bagi mahasiswa serta akan dapat meningkatkan kompetensi," terangnya.

Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd menuturkan ada tiga jenis pembelajaran dalam pembelajaran Pascasarjana yaitu pembelajaran tatap muka, pembelajaran di lapangan dalam bentuk studi lapangan, dan laboratorium.

"Saat ini studi lapangan mahasiswa harus mengetahui pelaksanaan implementasi dari salah satu ilmu manajemen strategi," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, KGPH Puger menyampaikan informasi tentang manajemen keraton Kasunanan yang memiliki hubungan erat dengan kelancaran ekonomi, usaha dalam meningkatkan ekonomi sekitar Keraton.

"Keraton mempunyai peran yang besar, penting dan strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat," katanya.

Di tempat yang sama, Ka Prodi Manajemen Pascasarjana, Dr. H. Bambang Mursito, MM menerangkan destinasi wisata di Surakarta menarik dan secara tidak langsung dampak dari keberadaan Keraton Kasunanan Solo. Karena Solo dan Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya yang asalnya dari keberadaan Keraton.

"Wisatawan yang datang ke Yogyakarta dan Solo dikarenakan Keraton dan keberadaan budayanya misalnya Muludan, Pasar Klewer bahkan pengrajin rotan di Transan awalnya juga adanya Keraton," ujarnya.

Berkaitan perkembangan hotel cukup pesat yang kujungannya penuh saat ini, menurut Dr. Bambang secara tidak langsung dipengaruhi oleh keberadaan Keraton.

"Kujungan ke Yogyakarta lebih pesat dibanding Solo karena akses penerbangan dan konektivitas transportasi di Yogyakarta lebih baik sehingga memudahkan wisatawan berkunjung ke Yogyakarta," ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikannya, agar Solo  dapat mengejar ketinggalannya menjadi destinasi wisata semenarik Yogyakarta perlu ditingkatkan aksesibilitasnya agar kunjungan wisatawan lebih mudah. Selain itu, bekerjasama dengan stakeholder menjadikan bandara frekuensi penerbangan meningkat.

Dalam kegiatan itu, mahasiswa Pascasarjana berkesempatan berkeliling melihat dan mengamati berbagai hal yang ada di Hotel Harris & Conventions Solo dipandu General Manager Harris Hotel Solo, Yudi Alamsyah. (Sofyan)








Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top