UKM Tari STIE Perbanas Kenalkan Sejarah Persatuan Indonesia Masa Kerajaan Majapahit

Print Friendly and PDF

Pagelaran Sendratari 2019 berjudul Kidung Gayatri Rajapatni dimainkan oleh UKM Tari STIE Perbanas Surabaya. 

UKM Tari STIE Perbanas Kenalkan Sejarah Persatuan Indonesia Masa Kerajaan Majapahit

Surabaya-majalahlarise.com-Pelestarian budaya menjadi salah satu tanggung jawab generasi muda Indonesia. Berbagai kegiatan pelestarian itu bisa dilakukan, seperti yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari STIE Perbanas Surabaya. Sabtu (27/4/2019).

Setidaknya ada 20 penari beraksi menampilkan Pagelaran Sendratari 2019 berjudul Kidung Gayatri Rajapatni ini saksikan ratusan pemirsa, mulai dari mahasiswa, dosen, pimpinan STIE Perbanas Surabaya hingga masyarakat umum.Bertempat di Auditorium kampus 1 kampus setempat.

Ketua Pelaksana Pagelaran, Alif Kurnisafitri mengatakan tujuan utama pagelaran ini adalah sebagai wadah generasi muda untuk melestarikan budaya, terutama tari tradisional. Tahun lalu, pihaknya juga sudah menampilkan acara serupa berjudul Calon Arang.

“Alasan pagelaran kali ini memilih judul Kidung Gayatri Rajapatni episode Kebesaran Kerajaan Majapahit karena UKM Tari STIE Perbanas Surabaya ingin mengenalkan dan mengingatkan kepada generasi muda tentang sejarah bersatunya nusantara di Indonesia,” terang Alif Kurnisafitri.

Lanjutnya, pagelaran sendratari ini sudah memasuki tahun ketiga. Kendalanya masih sama, yakni kekurangan penari sehingga menggandeng alumni UKM Tari dan beberapa mahasiswa lintas UKM. Bahkan, pelatih Bapak Harjito berserta anak didiknya ikut andil dalam pagelaran ini.

Perlu diketahui, pagelaran ini bercerita tentang kejayaan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh seorang lemah lembut bernama Gayatri Rajapatni. Kisah ini bermula dari penyerangan kerajaan Singasari oleh kerajaan Kediri  yang dipimpin oleh Jayakatwang. Singasari yang saat itu dipimpin oleh Kartanegara dapat dilumpuhkan Kediri. Pada saat itu Raden Wijaya, suami Gayatri berhasil melarikan diri dengan membawa putrinya bernama Tribhuwana, sedangkan Gayatri dibawa oleh Jayakatwang ke Kadiri bukan sebagai tawanan melainkan sebagai anak.

Lalu, beberapa tahun kemudian datang pasukan Mongol di tanah jawa. Kedatangan pasukan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Kediri dan menyelamatkan Gayatri. Kediri berhasil ditaklukan oleh Singasari dan pasukan Mongol, tetapi setelah itu pasukan Mongol dijebak dan dibunuh oleh pasukan Singasari.
Singkat cerita, terbentuklah kerajaan Majapahit yang namanya tersebut berasal dari buah maja yang ditemukan pasukan Raden Wijaya dan memiliki rasa pahit yang luar biasa. Kerajaan Majapahit diwarisi oleh Gayatri tetapi dia lebih memilih menjadi biksuni dan tahtanya diwariskan kepada putrinya yang bernama Tribhuwana. Lantas, Tribhuwana juga menobatkan Gajahmada menjadi maha patih karerna telah berhasil memersatukan nusantara. Gajahmada mengikat persatuan nusantara tersebut dengan sumpah palapanya.

Sementara, pemeran Gayatri, Zahrotun Nisa merasa berkesan turut andil memerankan tokoh sejarah dan berjasa terhadap kerajaan Majapahit. Dirinya telah melakukan persiapan kurang lebih 1,5 bulan sebelum pementasan.

”Susahnya memang waktu latihan itu sulit barengan karena kesibukan setiap penari, ada yang kerja, ujian, seminar proposal. Akhirnya, keberhasilan pagelaran ini didapt berkat usaha dan kerja sama segenap tim,” kesannya.

Dirinya pun berharap pagelaran ini tetap berlanjut di tahun mendatang. Pasalnya, kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk melestarikan budaya tari Indonesia.

”Harapannya, sendra tari ini lebih fokus dan berkelanjutan sehingga bisa menampilkan karya-karya terbaik kembali,” harap mantan Manager UKM Tari periode 2016-2017 itu. (Eko/Sofyan)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top