Bimbingan Teknis Hybrid Learning Mahasiswa PPG Dalam Jabatan II Univet Bantara Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Dekan FKIP, Toni Harsan saat menyampaikan informasi berkaitan tentang pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Periode II Tahun 2019 Univet Bantara Sukoharjo. 

Bimbingan Teknis Hybrid Learning Mahasiswa PPG Dalam Jabatan II Univet Bantara Sukoharjo

Sukoharjo-majalahlarise.com-Universitas Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan II tahun 2019 mendapatkan kuota 110 orang dari mahasiswa PPG bidang guru kelas SD. Mereka saat ini mengikuti bimbingan teknis pembelajaran memakai pola hybrid learning yakni pola pembelajaran campuran antara pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka. Selasa (9/4/2019) bertempat di Auditorium kampus setempat.

"Saat ini dilakukan bimbingan teknis hybrid learning bagaimana mahasiswa supaya bisa melaksanakan pembelajaran daring atau dalam jaringan dibimbing tim teknis. Harapannya mahasiswa betul-betul lancar dalam penggunaan pembelajaran daring," ungkap Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Toni Harsan saat ditemui disela-sela Bimtek Hybrid Learning mahasiswa PPG.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam pembelajaran daring mahasiswa PPG mengerjakan semua tugas dari dosen berupa diskusi, tugas dari sistem yang sudah diaplikasikan daring tes formatif dan tes submatif.

Koordinator PPG Univet, Dr. Farida Nugraheni, M.Hum menambahkan pembelajaran hybrid learning dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 8 April 2019 sampai 27 Juni 2019.

"PPG daljab 2 untuk pembuatan perangkat pembelajaran menggunakan daring. Karena banyak kepala sekolah yang mengeluh mahasiswa mengikuti PPG terlalu lama meninggalkan sekolah. Kalau daring mereka bisa sambil mengajar," terangnya.

"Kendala yang dihadapi mahasiswa menggunakan sistem hybrid learning yaitu mahasiswa yang tinggal di daerah pedalaman karena signal yang sulit terjangkau. Solusinga mereka akan aktif PPG ketika berada di sekolah karena di sekolah biasanya memiliki wifi," terangnya.

Kemudian disampaikan, seharusnya untuk dalam jabatan 2 ini diikuti 120 mahasiswa tapi 10 mahasiswa tidak bisa berangkat dikarenakan berbagai hal diantarannya tidak mendapatkan ijin dari sekolah dan dinas, ada yang bersamaan dengan prajabatan CPNS. Mereka nantinya akan mengikuti angkatan berikutnya bulan Juli 2019.

"Masih ada 70 ribu guru yang harus mengikuti PPG sekarang baru 15 ribu yang lolos," ujarnya. (Sofyan)






Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top