SMPN 4 Pracimantoro Pentaskan Kethoprak Kolosal Lakon "SRI KUNING EDAN"

Print Friendly and PDF

Salah satu adegan pentas kethoprak SMPN 4 Pracimantoro, Wonogiri. 
Para pemeran kethoprak SMPN 4 Pracimantoro, Wonogiri. 

SMPN 4 Pracimantoro Pentaskan Kethoprak Kolosal Lakon "SRI KUNING EDAN"

Wonogiri-majalahlarise.com-SMPN 4 Pracimantoro Wonogiri kembali menggelar seni Kethoprak yang dihadiri sekitar 2.000 penonton. Pentas kethoprak mengambil cerita Babad Mataram dengan lakon "Sri Kuning Edan". Pergelaran kethoprak dimainkan oleh siswa  dan diiringi karawitan 'Kencono Laras' dari siswa SMPN 4 Pracimantoro.  Pentas didukung tata lampu, sound system dan video shooting yang sangat megah. Sabtu malam Minggu, (30/3/2019) di Balai Desa Glinggang Pracimantoro.

Menurut Kepala SMPN 4 Pracimantoro Agus Sumarno,SPd, MM, MPd,  pergelaran kethoprak kali ini dikolaborasi dengan seni tari dan seni wayang kulit 'Anoman Obong' dengan dua dalang muda, Alif dan Ribut.

"Tujuannya agar pergelaran seni lebih menarik, hidup dan penonton dimanjakan dengan sajian hiburan yang lengkap,"  jelas Agus Sumarno.

Camat Pracimantoro, Warsito, SIP MM menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya pelestarian seni tradisional yang dilakukan oleh SMPN 4 Pracimantoro.

"Pentas seni tari, wayang kulit dan seni kethoprak yang dikolaborasi ini sangat menghibur masyarakat, terbukti ribuan penonton hadir membludak hingga ke lapangan Desa Glinggang," ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko, SH yang hadir malam itu turut memberikan pujian atas inovasi dan kreasi seni yang dilakukan oleh SMPN 4 Pracimantoro.

"Ini pendidikan seni yang nyata dan sangat positif. Potensi seni di SMPN 4 Pracimantoro ini merupakan aset budaya yang perlu  dipupuk di Kecamatan Pracimantoro," jelas Sentot.

Saat adegan dagelan yang diperankan oleh Fadilah dan Reni, suasana semakin ger-geran. Kepala Dinas Pariwisata, Sentot Sujarwoko bersama Kabid Pariwisata, Agus Sriyanto diminta menarikan  gending 'Kijing Miring' dan penyayi Wawin dari Pracimantoro juga spontanitas didaulat naik ke panggung. Guyonan yang yang disajikan sangat hidup pada malam itu. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top