PERAN DAN FUNGSI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

Print Friendly and PDF

PERAN DAN FUNGSI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

Oleh: Anggrayeni Eka Arsih Lestari, S.Pd.SD

Guru SD Negeri 3 Punduhsari, Manyaran Wonogiri Jawa Tengah

Anggrayeni Eka Arsih Lestari, S.Pd.SD



       Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, serta informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. 

       Pendidikan juga harus mampu menjadi sarana untuk membekali kemampuan problem solving bagi peserta didik. Pendidikan pula memiliki peran strategis sebagai sarana human resources dan human investment. Selain bertujuan menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih baik pendidikan juga telah nyata ikut mewarnai dan menjadi cikal landasan moral dan dan etik dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa. Rumusan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya terbentuknya nilai karakter menjadi tujuan utama pendidikan nasional, dengan tujuan tersebut diharapkan dalam segala tindakan dan aktivitas dalam pendidikan mengarah pada pengembangan karakter peserta didik.

       Dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai dan memilih pembimbing atau pendidik yang tepat sehingga tidak akan mengalami kegagalan. 

       Lingkungan pertama yang punya peran mendidik anak adalah lingkungan keluarga, disinilah anak dilahirkan, di rawat dan dibesarkan. Disinilah proses pendidikan berawal, orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa dan sosial pertama bagi anak. Orang tua adalah orang yang pertama kali mengajarkan anak berbahasa dengan mengajari anak mengucapkan kata-kata dan mengajarkan anak bersosial dengan lingkungan sekitarnya.

       Namun tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah. Dengan demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga. Dengan masuknya anak ke sekolah, maka terbentuklah hubungan antara rumah dan sekolah karena antara kedua lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak. Kompleksitas permasalahan seputar karakter atau moralitas telah menjadi pemikiran sekaligus keprihatinan bersama. Krisis karakter atau moralitas ditandai oleh meningkatnya kejahatan tindak kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba), pornografi dan pornoaksi serta pergaulan bebas yang sudah menjadi patologi dalam masyarakat.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top