IHT Implementasi K13, E-Modul dan Pembelajaran Berbasis TIK Guru SMA Se-Kabupaten Wonogiri

Print Friendly and PDF

Narasumber Anim Hadi Susanto saat membimbing peserta membuat e-modul. 

IHT Implementasi K13, E-Modul dan Pembelajaran Berbasis TIK Guru SMA Se-Kabupaten Wonogiri

Wonogiri-majalahlarise.com-Perkembangan teknologi dan informasi saat ini menuntut guru lebih berinovasi dan mengembangkan kemampuan pembelajaran berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK). Untuk itulah SMA Negeri 1 Sidoharjo menggelar in house training (IHT) implementasi kurikulum 2013 (K13), E-Modul, dan pembelajaran berbasis TIK.  Selama empat hari, Jum'at-Minggu dan Sabtu (15-17, 23/2/2019). Bertempat di Aula sekolah setempat.

Kegiatan yang diikuti guru SMA se-Kabupaten Wonogiri ini menghadirkan narasumber Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd, Anim Hadi Susanto, M.Pd dan Muharto, S.Pd.

Kepala SMAN 1 Sidoharjo, Dr. Uswatun Hasanah menyampaikan pelatihan ini dilatarbelakangi melihat SMA di Wonogiri pembelajaran banyak yang belum berbasis elektronik. Sehingga SMAN 1 Sidoharjo memfasilitasi pelatihan bagi perwakilan guru SMA di Wonogiri yang nantinya materi IHT diajarkan ke guru lainnya di sekolah masing-masing.

"Peserta mengikuti kegiatan selama empat hari. Setelah itu mengerjakan post test diberi tagihan secara online mengumpulkan hasil kerja mereka. Untuk content dikerjakan di sekolah masing-masing dikumpulkan. Lalu akan menjadi produk pelatihan sebagai bukti kepada kepala sekolah lain yang mengirimkan peserta," paparnya.

Lebih lanjut dijelaskan dalam pelatihan ini pihaknya membuat langkah-langkah penyusunan moodle, e-modul yang diikuti peserta secara detail dalam bentuk file dan difasilitasi dengan video yang  bisa diputar ulang diikuti langkah-langkahnya.

"Kami berikan materi implementasi K13 karena fakta yang terjadi kurikulum 2013 tapi cara mengajarnya masih 2006. Selain itu kita dorong guru melek IT agar jangan sampai tertinggal oleh peserta didiknya yang tahu duluan dibandingkan guru," terangnya.

Terkait materi E-modul, Uswatun menjelaskan hasil bisa dicetak dan bisa dinilaikan juga. "Selama ini modul yang dicetak menghabiskan banyak kertas, kedepan SMAN 1 Sidoharjo akan memulai dengan guru memiliki e-modul per KD sehingga dalam satu semester bisa diberikan sesuai KDnya.

"Keuntungan adanya e-modul anak bisa langsung belajar di rumah tidak perlu bawa buku karena anak sekarang lebih senang yang berbasis IT dan itu yang ingin saya biasakan," terangnya.

Sementara itu, narasumber Anim Hadi Susanto mengatakan pelatihan e-modul pada guru menjadikan guru memiliki modul elektronik yang datanya berupa tulisan, gambar, video, animasi yang bisa digunakan siswa dimanapun belajar lewat smart phone.

"Anak-anak kalau keluar rumah yang dibawa itu handphone jarang bawa buku. Dalam handphone ada e-buku berbentuk e-modul. Kalau e-modul komplit belajar langsung bisa di evaluasi benarnya berapa, taraf pencapaian belajar langsung diketahui tidak perlu dicocokan dengan kunci," ujarnya. (Sofyan)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top