Culinary Corner Fakultas Ekonomi Univet Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Univet sedang menjajakan makanan dan minuman di Culinary Corner. 

Mantapkan Mahasiswa Ekonomi Berwirausaha

Sukoharjo-majalahlarise.com-Menumbuhkan jiwa wirausaha terus dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Salah satunya membuat laboratorium terbuka bisnis kuliner yang diberi nama Culinary Corner. Di tempat ini mahasiswa diberi kesempatan menjual makanan maupun minuman hasil kreasi sendiri. Sedangkan pihak Fakultas memberikan fasilitas tempat dan listrik.

Dosen Fakultas Ekonomi sekaligus Penanggung jawab Culinary Corner, Yoppy Syarial, SE, MM menyampaikan tujuan pembuatan laboratorium bisnis kuliner ini adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam bidang wirausaha khususnya dibidang kuliner.

“Pelatihan ini perlu dibekali sejak dini supaya mereka nanti ketika menghadapi realita dunia pekerjaan nyata sudah memiliki mental wirausaha sehingga tidak bingung, tidak panik jika belum memperoleh pekerjaan atau ingin memulai berwirausaha,” ungkapnya belum lama ini.

Lebih lanjut, Yoppy menambahkan dari dosen melakukan pembinaan dan bimbingan kepada mahasiswa dari berbagai konsentrasi dibidang pemasaran, sumber daya manusia serta keuangan. Sehingga peserta laboratorium bisa benar-benar mandiri mengelola usaha sendiri dan diharapkan menjadi wirausaha sukses dan mandiri.

“Untuk sementara ini kita masih membuka empat stand karena keterbatasan lokasi. Kedepannya kita akan membuka kesempatan stand lebih banyak lagi,” ujarnya.

Sementara ini kuliner yang dijajakan di Culinary Corner diantaranya Bakso tusuk KATSOE,  Es Air Mata Pengantin, Buble drink.

Mahasiswa semester 5 penjual Bakso tusuk KATSOE, Anggi Devi Tamara mengaku senang adanya fasilitas untuk berjualan yang disediakan kampus. Dengan modal bahan baku 100 ribu dan alat 650 ribu yang didukung dari tiga orang berinisiatif berjualan bakso tusuk bernama KATSOE kepanjangan dari Katman dan Soemarsi yang diambil dari nama orang tua salah satu mahasiswa.

“Bakso tusuk dijual harga seribu dapat tiga. Sedangkan tahu bakso harga lima ratus dapat satu. Harapannya semoga setelah kita lulus nanti tetap ada yang meneruskan usaha ini tetap berjalan,” katanya.

Senada disampaikan mahasiswa semester 3, Muksin Ramadhon yang menjajakan es mata air pengantin minuman tradisional dari Sumatera tepatnya di Pekanbaru Riau.

“Biasanya es ini disediakan saat acara-acara pesta pernikahan menyajikan es air mata pengantin menandakan air mata kebahagiaan dari pasangan pengantin,” katanya.

Sedangkan, Nur Anita mahasiswa semester 3 berjualan Buble Drink mengatakan keinginan berjualan Buble Drink karena termotivasi salah satu toko di Wonogiri menjual  Buble time.

"Saya membuka usaha karana ingin berkembang dengan melestarikan minuman Buble di dekat kampus. Saya hanya menjual 5 rasa yaitu rasa taro, buble time, vanilla, cappuccino, coklat. Semoga mahasiswa lainnya juga bisa mengikuti wirausaha walau pertama usaha kecil-kecilan,” ujarnya. (Sofyan) 





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top