Pengrajin Batu Akik Tak Kenal Dimakan Masa

Print Friendly and PDF

Pengrajin batu Priyono (48) menunjukan bahan baku batu akik dan batu hiasan.

Pengrajin Batu Akik Tak Kenal Dimakan Masa

Wonogiri-majalahlarise.com-Batu akik begitu orang menyebutnya. Batu bertekstur indah ini menjadi daya tarik bagi pecinta bebatuan. Berbagai jenis batu akik diantaranya kolsedon, jesper, cebung, wulung dan sebagainya. Batu akik pernah booming dikalangan masyarakat beberapa waktu lalu. Namun kini hanya kolektor dan pecinta batu saja yang sering membeli.

Kecintaan pada batu akik juga dialami Priyono (48) sejak tahun 1993. Warga Dilem Gebangharjo, Pracimantoro ini membuktikan cintanya menjadi pengrajin batu akik dan menjualnya di Museum Karst. Ia mendapatkan berbagai jenis batu dari wilayah Tirtomoyo,  Karang Tengah,  Giriwoyo dan Pacitan.

"Dulu memotong batu menggunakan alat seadanya. Tahun 2004 mendapat bantuan mesin pemotong dari pemerintah kecamatan Pracimantoro. Waktu booming batu akik ada enam orang yang membantu tapi sekarang tinggal tiga orang," terangnya disela-sela pameran produk potensi Festival Geopark #3 Gunung Sewu 2018. Sabtu (17/11/2018) di Museum Karst.

Lebih lanjut,  ia menceritakan ketika booming batu akik rata-rata harga jual antara 250 ribu sampai 750 ribu tergantung jenisnya. Tapi sekarang harga jual antara 30 ribu sampai 250 ribu.

"Setiap hari ada pembeli rata-rata 10 orang. Sabtu dan Minggu yang paling ramai orang berkunjung ke museum Karst. Kalau pembeli bakul sekarang sudah sepi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Camat Pracimantoro,  Warsito, S.IP, MM mengatakan batu akik menjadi salah satu produk unggulan masyarakat. Karenanya pemerintah mendukung segala potensi yang ada dengan memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan seperti memberi bantuan mesin potong batu kepada mas Priyono. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top