STIE Perbanas Gelar 5th International Conference on Business and Banking

Print Friendly and PDF

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Lutfi, M.Fin memukul gong tanda dibukanya International Conference on Business & Banking (ICBB).
Peserta Internatonal Conference on Business & Banking saat foto bersama.

Kualitas SDM Dorong Perbaikan Ekonomi Dunia

SURABAYA-majalahlarise.com-STIE Perbanas Surabaya untuk kali kelima kembali menggelar International Conference on Business & Banking (ICBB). STIE Perbanas Surabaya menggandeng Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Bali sebagai co-Host, dengan mengangkat tema ”Synchronizing the Sectors of Business, Banking, and Human Resource for Enhancing the Economy Integration and Society Welfare.” di Undiknas, Bali, selama 2-3 Agustus 2018.
     Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Lutfi, M.Fin,m mengatakan International Conference on Business & Banking ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mewadahi para peneliti (akademisi) dalam mempublikasikan penelitiannya agar berdampak pada perkembangan ekonomi dunia. Penelitian yang dipresentasikan dalam conference ini pun cukup banyak, di antaranya pada bidang bisnis, perbankan, dan sumber daya manusia.
     ”Ternyata penelitian teman-teman sangat banyak dan mengalami peningkatakan yang cukup signifikan dari periode sebelumnya. Misalnya, penelitian bidang perbankan mengkaji tentang bagaimana mengelola risiko, mendorong dunia wirausaha, maupun pendanaan untuk usaha-usaha kecil dan menengah,” papar Dr. Lutfi, M.Fin., dísela-sela acara berlangsung.
     Pihaknya menambahkan, kegiatan ini selalu berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain baik dalam negeri maupun luar negeri. ”Pada tahun 2014 lalu, kita mengganderng Sri Phatum University  Chonburi Campus Thailand dan tahun 2016 kemarin, kita berkolaborasi dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB),” imbuhnya.
     Luar biasanya lagi, presenter yang hadir dalam konferensi saat ini diikuti oleh 11 negara dengan rincian sebanyak 40 perguruan tinggi yang terlibat. Negara yang dimaksudkan, antara lain: India, Australia, Nigeria, Iran, Turki, Zimbabwe, Afrika Selatan, Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. ”Biasanya hanya diikuti 6-7 negara saja, namun kali ini bisa sampai 11 negara,” rincinya.
     Berdasarkan jumlah artikel yang masuk, mayoritas berbicara tentang cara mengentaskan permasalahan yang dihadapi pengusaha kecil agar bisa bertahan dan berkembang semakin maju.     Dr. Lutfi, M.Fin., menemukan permasalahan berkaitan pengusaha kecil dan mikro ternyata juga dihadapi oleh negara yang ada di Afrika. ”Jadi, permasalahan ini sudah mendunia sehingga diperlukan solusi yang bersifat global,” tegasnya.
     Selama ini  kegiatan ICBB berfokus pada bisnis dan perbankan, namun kali ini dikembangkan ke ranah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Alasannya, perkembangan ekonomi suatu negara, semuanya berangkat dari kualitas SDM. Lantas, SDM yang paling menonjol dan diperlukan beberapa tahun ke depan adalah SDM yang berbasis IT atau IT Basic. “Di era Revolusi Industri 4.0 ini, internet of thing adalah suatu keniscayaan karena semua harus paham tentang big data analytics, programing system,” imbuhnya.
     Selain kompetensi tersebut, beliau menegaskan perlunya softskills untuk jadi pembeda dari yang lain. Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja yang bersifat global, SDM Indonesia membutuhkan softskills yang mumpuni, seperti cara berkomunikasi yang baik, berkeyakinan kuat, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
     ”Jadi, SDM di Indonesia selain memiliki kompetensi yang handal, mereka harus memiliki softskills yang teruji. Harapannya, mereka bisa memecahkan permasalahan ekonomi dan bisnis yang kompleks,” harap Dr. Lutfi, M.Fin. (Eko/Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top